Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pembunuhan di Sleman Sempat Pinjam Cangkul ke Warga, Ngakunya Kubur Kucing, Ternyata…

Kompas.com - 24/08/2021, 20:25 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Kasus mayat perempuan yang terkubur dalam kebun di Ngemplak Ngasem, Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, akhirnya terungkap.

Wanita berinisial DLP (21) itu ternyata merupakan korban pembunuhan.

Ia dibunuh oleh RMD (21) yang merupakan teman semasa SMP korban. Korban dan pelaku sama-sama berasal dari Klaten, Jawa Tengah.

Kini, pelaku pembunuhan sudah ditangkap oleh polisi. Dia dibekuk pada 18 Agustus 2021.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimun) Kepolisian Daerah (Polda) DIY Kombes Pol Burkan Rudi Satria menjelaskan, korban meninggal usai dihantam pelaku.

Usai membunuh teman sekolahnya, pelaku tak langsung mengubur korban.

Baca juga: Polisi Tangkap Pembunuh Wanita yang Jasadnya Hanya Pakai Celana Dalam di Sleman

Selain itu, pelaku juga sempat meminjam cangkul kepada warga sebelum mengubur jasad DLP di kebun.

"Dihantam di bagian kepala, kemungkinan meninggal di tempat pada saat kejadian itu tapi malamnya ditengok lagi, dan kemudian hari berikutnya baru dikubur sama pelaku. Sebelumnya si pelaku ini meminjam cangkul kepada salah satu warga, dengan alasan untuk mengubur kucing," ujarnya, Selasa (24/8/2021).

Burkan mengatakan, polisi berhasil mengungkap aksi pelaku berkat kerja dengan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Sleman dan Kepolisian Sektor (Polsek) Ngemplak.

"Kita bersama-sama dari olah TKP kemudian mencari keterangan saksi mengumpulkan barang bukti sampai kemudian kita menelusuri orang-orang yang diduga. Sehingga kita bisa mengidentifikasi tersangka yang diduga telah melakukan tindakan pembunuhan," ucapnya dalam konferensi pers di Markas Polres Sleman.

Baca juga: Dari SKCK Lusuh, Identitas Mayat Wanita yang Terkubur di Kebun Akhirnya Terungkap

Dilatari permintaan utang

ilustrasi uangThinkstock ilustrasi uang

Kasatreskrim Polres Sleman AKP Deni Irwansyah menerangkan, pelaku melakukan aksinya itu karena kesal terus dimintai utang oleh DLP.

Pada 16 Juli 2021, korban menemui pelaku. Mereka kemudian berberboncengan dan lalu jalan-jalan menggunakan sepeda motor korban.

Di tengah perjalanan, korban menyampaikan ingin meminjam uang lagi. Namin, permintaan itu ditolak pelaku.

"Pelaku mengatakan uang yang kemarin saja belum dikembalikan, sekarang mau minta lagi. Sepanjang jalan itu saja yang dibahas, pada waktu itu posisi mereka berboncengan," beber Deni.

Baca juga: 3 Mayat Ditemukan di Kebun Sawit dalam 2 Hari, Korban Merupakan Satu Keluarga

Kekesalan pelaku dilampiaskan di sebuah rumah kosong. Di sanalah pelaku membunuh korban.

"Jadi kekesalan itu timbul-timbul hingga memuncak pada saat di TKP," ungkapnya.

Jenazah korban dikuburkan di sebuah kebun yang dekat dengan rumah kosong itu.

Baca juga: Niat Pinjam Uang Berakhir Dendam, RA Bunuh Satu Keluarga, 3 Jasad Ditemukan di Kebun Sawit

Setelahnya, pelaku kabur dengan membawa sepeda motor korban.

Motor itu lantas dijual. Hasilnya dipakai untuk biaya melarikan diri ke Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Dony Aprian)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com