YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pembunuh wanita yang jasadnya ditemukan terkubur di sebuah kebun daerah Ngemplak Ngasem, Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman akhirnya terungkap.
Pelaku merupakan teman korban sewaktu SMP berinisial RMD (21), warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DI Yogyakarta Kombes Pol Burkan Rudi Satria mengatakan, pengungkapan pelaku hasil kerja sama dengan Satreskrim Polres Sleman dan Polsek Ngemplak.
"Kita bersama-sama dari olah TKP kemudian mencari keterangan saksi mengumpulkan barang bukti sampai kemudian kita menelusuri orang-orang yang diduga. Sehingga kita bisa mengidentifikasi tersangka yang diduga telah melakukan tindakan pembunuhan," ujar Burkan Rudy Satria dalam jumpa pers di Mapolres Sleman, Selasa (24/8/2021).
Baca juga: Perempuan Tewas Terkubur Hanya Pakai Celana Dalam di Sleman Pergi Tanpa Pamit Sejak 15 Juli
Burkan menyampaikan, pelaku yang merupakan warga Klaten ini ditangkap pada 18 Agustus 2021.
"Tersangka ini bekerja di salah satu kandang ayam yang ada di Ngemplak," ucapnya.
Pelaku usai membunuh korban kemudian melarikan diri ke daerah Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Di Tenggarong, tersangka RMD bekerja di sebuah perkebunan sawit.
"Bekerja sama dengan Polres Kukar (Kutai Kartanegara) dan polsek di sana. kita menemukan tersangka ini dalam persembunyian di sana, di mana dia mencoba bersembunyi dengan berusaha bekerja di salah satu perkebunan sawit," tegasnya.
Burkan menjelaskan, motif pelaku membunuh korban karena merasa sakit hati. Korban mengancam akan lapor ke polisi jika pelaku tidak mau memberikan pinjaman uang.
"Keterangan tersangka seperti itu, mungkin pernah ada hubungan atau apa, korban pernah mengancam kalau tidak mau memberi pinjaman nanti akan di laporkan Polisi karena sudah melakukan. Merasa telah dilecehkan seksual, nanti masih kita dalami motif-motif itu karena ini baru awal pemeriksaan," bebernya.
Baca juga: Mayat Perempuan Hanya Pakai Celana Dalam di Sleman Ternyata Warga Klaten
Berdasarkan catatan kepolisian, pelaku diketahui merupakan seorang residivis kasus pencurian sepeda motor (curanmor).
"Dihantam di bagian kepala, kemungkinan meninggal di tempat pada saat kejadian itu tapi malamnya ditengok lagi, dan kemudian hari berikutnya baru dikubur sama pelaku. Sebelumnya si pelaku ini meminjam cangkul kepada salah satu warga, dengan alasan untuk mengubur kucing," ucapnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Deni Irwansyah menuturkan, pelaku dengan korban pernah satu sekolah sewaktu SMP di Klaten.
"Keterangan pelaku hanya teman, korban sudah memiliki tunangan di Klaten," urainya.