Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Warga Pulau Jaloh Batam: Di Sini Tak Guna HP Mahal, Sinyal Susah, Anak-anak Sulit Belajar "Online"

Kompas.com - 24/08/2021, 16:28 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Akses komunikasi yang baik terutama di masa pandemi Covid-19 saat ini, menjadi sesuatu hal yang sangat penting terutama bagi masyarakat dan anak sekolah yang tinggal di kawasan hinterland, atau pulau terluar.

Namun nyatanya, gampangnya akses komunikasi ternyata masih belum dapat dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat Pulau Jaloh, Kelurahan Gelam, Kecamatan Bulang, Batam, Kepulauan Riau.

Untuk dapat mencapai pulau ini, Anda dapat menggunakan jasa boat pancung dari pelabuhan rakyat Sagulung, dengan harga Rp 30.000 per orang dan lama perjalanan sekitar satu jam.

Baca juga: Curhat Pengungsi Afghanistan di Batam, Mimpi Buruk dan Terbayang Wajah Keluarga

Susah akses komunikasi

Pulau Jaloh menjadi salah satu pulau terluar di Batam, yang berdekatan dengan batas wilayah antara Indonesia dan Singapura, mayoritas warga di Pulau ini berprofesi sebagai nelayan.

"Untuk akses keluar dan masuk ke pulau ini, saat ini sudah tidak sesulit seperti dulu. Adapun yang masih sulit di pulau ini hanya akses komunikasi saja," kata Irman (35) salah satu warga Pulau Jaloh menceritakan melalui telepon, Senin (23/8/2021).

"Tinggal di pulau ini, tidak guna handphone mahal, yang penting kemampuan menangkap jaringan telekomunikasi saja," katanya. 

Baca juga: Pria Aniaya Pacar Sendiri gara-gara Asyik Main HP, Korban Diusir, Motor dan STNK-nya Ditahan

Untuk menelepon harus naik ke dataran tinggi

Untuk mendapatkan sinyal, Irman mengaku tidaklah mudah dan hanya di lokasi-lokasi tertentu saja.

"Kalau di pelantar pelabuhan, jangan coba-coba untuk menelepon, sinyal tidak ada dan harus pergi ke dataran tinggi dulu baru bisa nelpon," ungkap Irman.

Kendati demikian, Ia mengatakan hanya ponsel jadul yang bagus dipergunakan untuk di lokasi pulau ini.

"Kalau ponsel baru seperti android, jangan coba-coba, sinyal sulit. Ponsel jadul malah mantap di sini untuk menangkap sinyal," terang Irman.

Baca juga: Demi Anak Bisa Belajar Online, Ibu di Magelang Ini Beli Ponsel Pakai Uang Receh

 

Anak-anak susah belajar online

Adanya kebijakan dari pemerintah pusat mengenai sekolah daring atau online, hal ini kemudian membawa kesulitan tersendiri bagi warga, terutama yang saat ini memiliki anak.

Sulitnya akses jaringan telekomunikasi ini, membuat para anak yang tengah sekolah daring, setiap harinya harus mencari dataran tinggi, hanya untuk sekedar mengikuti jadwal pembelajaran sekolahnya.

Walau demikian, proses belajar mengajar secara daring ini biasanya hanya diikuti oleh anak sekolah yang telah duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sementara bagi anak yang duduk di bangku SD  dan SMP, hingga saat ini masih tetap menjalankan pembelajaran tatap muka.

"Karena di pulau ini gak ada SMA, hanya ada SD dan SMP saja. Untuk anak kami yang di SD dan SMP, masih belajar tatap muka di rumah gurunya masing-masing," terang Irman.

Baca juga: Susah Sinyal, Guru Tidak Tetap di Gunungkidul Terpaksa Datangi Murid

Sudah sering mengeluh ke pemkot, tak kunjung ada realisasi

Keluhan sulitnya akses telekomunikasi di pulau tersebut, diakuinya sudah sering disampaikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, baik melalui kunjungan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi.

Ataupun melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang), yang biasanya dilakukan Pemkot Batam.

"Tapi realisasinya tidak pernah ada. Kami juga sudah capek menyampaikan hal yang sama terus menerus," kata Irman kecewa.

 

Akses komunikasi dan internet jadi prioritas khusus

Warga lain yang ditemui, mengaku saat ini warga Pulau Jaloh sudah tidak memprioritaskan pembangunan fisik, yang selalu digadang-gadang oleh Pemkot Batam.

Kesulitan akses komunikasi para warga, harusnya menjadi prioritas khusus, terutama di masa pandemi ini kebijakan sekolah daring juga masih tetap dijalankan.

"Kasian anak saya, setiap pagi harus ke bendungan hanya untuk sekolah. Karena dia sudah SMA, jadi memang harus online. Karena SMA di kecamatan Bulang ini hanya ada di Pulau Pecung," kata Siti.

Siti mengatakan pihaknya sudah sejak lama meminta dan mengusulkan kepada pemerintah kota Batam agar memberi solusi agar didirikan sebuah tower seluler agar jaringan internet bisa diakses pihaknya serta dapat mendukung anak-anaknya untuk belajar.

"Anak saya kalau mau sekolah kan harus menyeberang, karena di sini tidak ada SMA," papar Siti.

"Mudah-mudahan keluhan sinyal yang kami alami ini bisa cepat terealisai, masak dari sekian banyak provider, tidak ada yang mau mengembangkan jaringannya ke pulau ini, karena pulau kami ini sangat dekat sekali dengan Singapura," tambah Siti mengakhiri.

 

Diskominfo Batam: kami sudah ajukan akses jaringan, tapi...

Kepala Dinas Kominfo Kota Batam, Azril membenarkan bahwa permasalahan ini juga menjadi keluhan, yang selalu diterima oleh masyarakat pulau terluar yang ada di wilayah Batam.

Pengajuan bagi pembangunan tower komunikasi, juga diakui nya sudah dilakukan baik melalui Pemerintah Provinsi, maupun ke Pemerintah Pusat.

"Kami juga sudah follow up ke BAKTI (Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kominfo), karena pembangunan akses jaringan juga dapat dilakukan dengan kerjasama antara Pemerintah, BAKTI, dan Provider. Tapi hingga saat ini tampaknya belum ada pihak provider yang tertarik," kata Azril melalui telepon, Selasa (24/8/2021).

Kendati demikian, dengan berbagai pengajuan yang dilakukan oleh Pemko Batam, Azril mengakui bahwa pada tahun 2020 lalu, sebanyak tiga pulau terluar di Batam sudah mulai mendapatkan kemudahan akses komunikasi.

"Yang baru terealisasi dari pengajuan kami, tiga pulau di tahun lalu. Pulau Sembulang, Temoyong dan Pecung. Memang bukan tower, baru berupa radio, tapi hal ini sudah sedikit membantu masyarakat di sana untuk akses komunikasinya," terang Azril.

Menurutnya, belum terealisasinya pembangunan tower komunikasi, salah satu penyebabnya adalah feedback dari sisi ekonomi bagi penyedia provider.

Pembangunan sebuah menara telekomunikasi oleh provider, diakuinya akan sangat memakan biaya yang cukup mahal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com