PAMEKASAN, KOMPAS.com - Jika Anda punya kaki sapi, jangan terburu-buru untuk membuangnya. Sebab, kaki sapi tersebut bisa diolah menjadi kuliner yang dapat menggugah selera makan Anda.
Kaki sapi atau kikil sapi bisa diolah menjadi kaldu kikil yang lezat. Di Madura, kaldu kikil ini lumrah disebut dengan kaldu kokot. Kokot dalam bahasa Madura berarti kikil.
Cara membuatnya pun cukup mudah. Kokot sapi, pertama-tama dibersihkan dahulu.
Baca juga: Warung di Banyuwangi Gratiskan Bakso bagi Pengunjung yang Hafal Pancasila
Untuk membersihkannya, kokot yang sudah dipotong kemudian dibakar untuk menghilangkan kotoran yang melekat. Kokot yang sudah dibakar, kemudian dibilas dengan air.
Setelah dibilas bersih, kokot kemudian direbus menggunakan air.
Khoiriyah, salah satu pemilik depot kaldu kokot di Kelurahan Bugih, Kecamatan Kota Pamekasan menuturkan, kokot direbus hingga 3 jam agar tekstur kokot bisa lembut.
Air rebusan itu kemudian dicampur dengan bumbu khas yang sudah diolah.
"Meskipun direbus selama 3 jam bukan berarti cukup, tetapi rebusan kokot tetap dilakukan dengan kondisi api yang kecil agar kuahnya tetap hangat," kata Khoiriyah saat ditemui di depotnya, Sabtu (21/8/2021).
Baca juga: Dipecat karena Pandemi, Mantan Koki Hotel Berbintang Buka Warung Makan di Teras
Sementara untuk racikan bumbu, dibutuhkan beberapa bahan seperti bawang merah, bawang putih, lada, garam, penyedap rasa, bawang goreng, dan daun bawang.
Semua bahan itu dihaluskan kemudian digoreng.
"Kuah yang sudah diracik dengan bumbu dan kokot itu sudah siap disajikan," imbuh Khoir, sapaan akrabnya.
Agar penyajian kaldu semakin mantap, maka ditambah dengan kacang hijau yang sudah direbus. Sajian kaldu kokot itu juga bisa ditambah dengan kecap.
Satu porsi kaldu kokot ini dijual dengan harga Rp 30.000.
"Kadang ada pengunjung yang ditambah dengan lontong. Untuk mengurangi kandungan lemak bagi penderita kolesterol tinggi, bisa ditambah dengan jeruk nipis," ungkap Khoir.
Warisan Kuliner Turun-Temurun