Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Prioritas, ODGJ di Tegal Disuntik Vaksin Covid-19 Sinopharm

Kompas.com - 21/08/2021, 18:01 WIB
Tresno Setiadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal bersama anggota Komisi IX DPR RI Dewi Aryani terus memberikan vaksinasi terhadap kelompok prioritas.

Setelah penyandang disabilitas, kelompok orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) mulai menjalani vaksinasi Covid-19. Merek menerima vakisn merek Sinopharm.

Baca juga: Bayi dengan Dua Kepala Dalam Satu Tubuh Lahir di Tegal

Salah satunya saat puluhan ODGJ mengikuti vaksinasi massal yang digelar di Balai Desa Blubuk, Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (21/8/2021).

Kepala Puskesmas Dukuhwaru dr Dyah Listianingsih mengatakan, dari catatannya, setidaknya ada 92 ODGJ di Kecamatan Dukuhwaru.

"Data puskesmas sekitar 92 ODGJ. Namun kita dapat alokasi pertama sekitar 34 vaksin Sinopharm untuk dosis pertama. Jadi target sasaran masih bergulir," kata Dyah, di lokasi, Sabtu.

Disampaikan Dyah, rentang waktu setelah pemberian dosis pertama hingga kedua 21 hari. Sementara ODGJ yang bisa divaksin adalah yang tidak memiliki komorbid.

"Kita prioritaskan ODGJ yang stabil, baik fisik maupun mental, misal mereka tidak mengamuk saat disuntik. Dan, lebih penting lagi tidak memiliki penyakit penyerta," kata Dyah.

Sebelum membawanya ke tempat vaksinasi, bidan desa bersama kader kesehatan jiwa terlebih dahulu mendatangi rumah ODGJ.

"Kita motivasi keluarganya. kasih pengertian pentingnya vaksinasi. Termasuk kita tanyakan riwayat apakah memiliki penyakit penyerta," katanya.

Dyah menyebut, pelaksanaan vaksinasi ODGJ, dilaksanakan serentak di semua wilayah kerja Puskesmas di Kabupaten Tegal.

"Dan vaksinnya berbeda jenisnya dengan yang lain. Ini pakainya Sinopharm, dan itu satu vial untuk satu orang dengan dosis yang sama," jelasnya.

Anggota Komisi IX Dewi Aryani, yang menjadi mitra kerja Kementerian Kesehatan, saat meninjau vaksinasi mengatakan vaksinasi untuk ODGJ harus menjadi prioritas karena termasuk yang rentan terpapar Covid-19.

Untuk itu, dalam rangka membantu percepatan vaksinasi, Fraksi PDI Perjuangan memberikan aspirasi vaksin sekaligus turun ke desa-desa melakukan pemantauan pelaksanaan vaksinasi di 18 kecamatan.

Menurut Dewi, perlu ada sinergitas antar semua pihak mulai keluarga, tenaga kesehatan, hingga masyarakat luas dalam memberikan pemahaman tentang pentingnya vaksinasi segera.

"Sinergitas semua pihak yang memungkinkan kita bisa melakukan perluasan cakupan imunisasi bagi penyandang disabilitas dengan orang gangguan jiwa di Kabupaten Tegal harus terus digalakkan," katanya.

Dewi Aryani mengaku memperjuangkan aspirasi dengan menggelontorkan aspirasi vaksin untuk Kabupaten Tegal hingga mencapai kurang lebih untuk 21.750 orang sampai Agustus 2021.

Baca juga: Kisah Nestapa Yuliana, Ditandu 37 Kilometer Lewati Bukit hingga Sungai demi Melahirkan di Puskesmas

Semua disebar di hampir 160 desa dengan penjadwalan yang tersistem, rapi, dan tetap memprioritaskan protokol kesehatan ketat. Salah satunya dengan memberikan undangan pada kloter waktu yang berbeda sehingga tidak terjadi kerumuman selama pelaksanaan.

Dalam kesempatan itu, Dewi juga memberikan bingkisan paket sembako yaitu beras, minyak, gula, teh, mie instan, biskuit, hingga kental manis dan uang saku kepada ODGJ yang datang untuk vaksin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Pilkada 2024, KPU Kabupaten Semarang Waspadai Dukungan Fiktif Calon Perseorangan

Regional
Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik Pompa Air

Regional
BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

BRIN Ungkap soal Rencana Penelitian Menhir di Sumbar

Regional
Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Pemkab Ogan Komering Ulu Tetapkan Status Siaga Bencana Banjir

Regional
Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Kronologi Ibu Racuni Anak Tiri di Riau, Beri Minum Kopi Kemasan Beracun hingga Kejang-kejang

Regional
Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Mantan Gubernur hingga Kiai Daftar Ikut Pilkada Babel Lewat PDI-P

Regional
Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Alasan Milenial hingga Pelaku UMKM Dukung Mbak Ita Kembali Pimpin Semarang

Regional
Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com