Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Perselisihan Bahar bin Smith Vs Ryan Jombang, Berawal dari Pinjaman Uang Harian hingga Berdamai.

Kompas.com - 20/08/2021, 11:47 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Kasus perselisihan Bahar bin Smith dengan Very Idham Henyansyah alias Ryan Jombang berawal dari perkara piutang di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Kelas llA Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada akhir pekan lalu.

Perkara ini pun kian meruncing setelah Bahar diduga memukul Ryan Jombang hingga luka-luka.

Menurut Kuasa Hukum Ryan, Kasman Sangaji, kemungkinan masalah timbul akibat Bahar yang malu utangnya ditagih.

Lalu bagaimana duduk perkara perkelahian di dalam lapas itu ?

Baca juga: Pengacara Bahar bin Smith: Tidak Benar Klien Saya Ada Utang Rp 10 Juta ke Ryan Jombang

Bahar pinjam uang bertahap ke Ryan hingga berjumlah Rp 10 juta

Kasman menjelaskan bahwa masalah bermula saat Bahar meminjam uang secara bertahap hingga berjumlah lebih kurang Rp 10 juta. Uang itu diketahui merupakan tabungan yang dikumpulkan Ryan selama di lapas.

Namun, saat ditagih, Bahar kerap menghindar dan hanya sedikit yang dibayar.

"Beberapa bulan lalu memang (Bahar) masih sering meminjam uang, lebih kurang Rp 10 juta-an nominalnya. Tapi enggak langsung dipinjam cash, jadi itu utang harian saja, dipinjam (Bahar) buat makan apa gitu, saya juga enggak tahu, cuman yang jelas soal utang sesama napi saja," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/8/2021).

Uang yang dipinjam untuk kebutuhan harian di dalam lapas itu, suatu hari akhirnya diminta bayar oleh Ryan. Karena sudah tak tahan, Bahar akhirnya berselisih dengan Ryan. Namun, tidak berkembang menjadi kontak fisik.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Tabung Oksigen Bekas APAR Resahkan Warga | Perselisihan Ryan Jombang dan Bahar bin Smith

Dipukul Bahar, Ryan tak membalas

Puncaknya pada Minggu (15/8/2021), tiba-tiba Bahar menghajar Ryan tanpa alasan yang jelas. Namun, Ryan memilih tidak melawan ketika dipukul oleh Bahar.

Kepada Kasman, Ryan mengatakan bahwa dia memilih tidak melawan lantaran tidak mau ribut dengan sesama napi atau pendukung Bahar. Selain itu, ia juga tidak mau melanggar aturan yang ada di dalam Lapas.

Akibat kejadian itu, Ryan Jombang harus mendapat perawatan intensif di klinik Lapas Gunung Sindur. Ryan diketahui mengalami luka di bagian wajah.

Baca juga: Pengacara Ryan Jombang ke Bareskrim, Mengaku Laporkan Bahar Bin Smith

Mendengar hal itu, Kasman langsung datang mengecek kondisi Ryan di Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, pada Selasa (17/8/2021). Dari pertemuan itu, Kasman mendapatkan keterangan langsung dari kliennya bahwa terjadi penganiayaan.

"(kata-kata menyinggung?) enggak ada, tiba-tiba saja gitu, jadi Ryan lagi jalan terus dipanggil sama Bahar dan langsung dihajar. Kondisi di sana itu mereka beda blok, tapi dekat bloknya, karena di sanakan satu komunitas, kalau enggak salah Ryan di blok bawah," ungkapnya.

Kasman mengutuk keras tindakan kekerasan dan premanisme terhadap sesama napi di dalam lapas tersebut. Kini, Kasman tengah mengumpulkan sejumlah bukti penganiayaan untuk melaporkan Bahar ke pihak berwajib.

Baca juga: Pengacara Sebut Ryan Jombang Tak Melawan Saat Dipukul Bahar bin Smith

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaki yang Sulut “Flare” di Gunung Andong Terus Diburu, Polisi: Masih Penyelidikan

Pendaki yang Sulut “Flare” di Gunung Andong Terus Diburu, Polisi: Masih Penyelidikan

Regional
Dapat Suara Terbanyak, Abdullah Legawa Batal Jadi Anggota DPRD Purworejo 2024-2029

Dapat Suara Terbanyak, Abdullah Legawa Batal Jadi Anggota DPRD Purworejo 2024-2029

Regional
Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Jawa Tengah Masuki Musim Kemarau, Berikut Imbauan BMKG soal Ancaman Kekeringan...

Regional
Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Tiga Kader PDI-P Ambil Formulir Pendaftaran Cabup Sukoharjo, Ada Etik Suryani, Agus Santoso, dan Danur Sri Wardana

Regional
Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Kronologi Kaburnya Tahanan Lapas Klaten

Regional
Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Pilkada Banyumas, PDI-P Buka Pintu Koalisi dengan Partai Lain

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

[POPULER NUSANTARA] Pensiunan PNS Tiba-tiba Jadi WN Malaysia | Kerangka Manusia Berpeci di Gunung Slamet

Regional
Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Polisi Masih Buru Pembuang Bayi dalam Ember di Semarang

Regional
Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Penuturan Eks Anggota OPM yang Kembali ke NKRI: Ingin Perbaiki Keluarga dan Kehidupan

Regional
Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Oknum HRD di Halmahera Selatan Diduga Pakai Data 45 Karyawan untuk Pinjol

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com