Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Tabung Oksigen Berantai hingga Harga Naik 5 Kali Lipat, Pelaku Berdalih Beli di Pasar Loak

Kompas.com - 20/08/2021, 11:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - FD (19), warga Surabaya diamankan anggota Polres Gresik karena menjual tabung oksigen di marketplace dengan harga lima kali lipat.

Pemilik akun Vito itu menjual tabung oksigen seharga Rp 5,5 juta dan ia pasarkan di wilayah Gresik, Jawa Timur secara online. Padahal harga ideal tabung oksigen dikisaran Rp 650.000 hingga Rp 1 juta

Saat ditangkap, ia berdalih membeli tabung oksigen dari pasar loak seharga Rp 3,9 juta. Namun ucapan FD tak bisa dibuktikan dan ia pun ditetapkan tersangka.

Baca juga: Bongkar Penjualan Tabung Oksigen di Atas HET, Kapolres Gresik: Rakyat Sedang Susah, Jangan Ambil Untung Pribadi

Jual beli secara berantai

Dikutip dari Surya.co.id, sebelum menangkap FD, polisi mengamankan KN (27) dan istrinya, GC (27). Dari tangan mereka, polisi mengamankan dua tabung berukuran 1 M³ dan 6 M³.

Mereka mengaku mendapatkan tabung oksigen tesebut dari GN (22) warga Gresik dengan harga Rp 4,5 juta.

Suami istri tersebut menjual cepat satu tabung ke YM (30), warga Surabaya dengan harga Rp 4,9 juta.

YM kembali menjual tabung oksigen tersebut melalui akun Instagram dan dibeli VR (32) warga Surabaya dengan harga Rp 5,3 juta.

Transaksi berantai saling mencari untung itu pun berakhir di tangan FD (19), warga Suabaya.

Baca juga: Kronologi Terbongkarnya Tabung Oksigen Bekas APAR, Bukan Meredakan Sesak, Malah Memperburuk Kondisi Pasien

Polisi menyamar jadi pembeli

Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto (tengah) bersama jajaran, saat memperlihatkan barang bukti kejahatan.Dok. Polres Gresik Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto (tengah) bersama jajaran, saat memperlihatkan barang bukti kejahatan.
Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto mengatakan pengungkapan kasus tersebut tidak mudah. Petugas mengawali dengan penyelidikan daring dan menyaru sebagai pembeli.

FD yang tak mengetahui jika pembelinya petugas kepolisian melakukan transaksi cash on delivery (COD) di Perumahan ABR Blok A, Gresik pada Minggu (15/7/2021)

Oleh FD, satu tabung dihargai Rp 5,5 juta. Petuga memesan tabung oksigen dan diantar oleh jasa taksi online.

Setelah barang diterima, uang sebesar Rp 11 juta dikirim ke kepada pelapak. Setelah cukup bukti, polisi kemudian menangkap FD.

Baca juga: Bermula Kondisi Pasien Memburuk Usai Pakai Tabung Oksigen, Terbongkar Ternyata Penjual Gunakan Tabung Bekas APAR

"Untuk saat ini masih satu pelaku (FD), tapi tidak menutup kemungkinan ada yang lain (pelaku lain), karena kami masih terus kembangkan kasus ini," ucap Arief.

Sementara itu kepada polisi, FD mengaku tega melakukan hal tersebut karena merasa penghasilannya selalu kurang saat pandemi.

Dari tangan pelaku, petugas berhasil menyita sebanyak empat tabung oksigen, yang terdiri atas tiga tabung oksigen berukuran 1 meter kubik dan satu tabung oksigen 6 meter kubik.

Selain itu, petugas juga mengamankan uang tunai Rp 2,1 juta dan kartu ATM dengan saldo Rp 800.000.

Atas perbuatannya, polisi menjerat pelaku dengan Pasal 62 ayat (1) juncto Pasal 10 Huruf a Undang Undang RI Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, dengan ancaman hukuman penjara paling lama lima tahun.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hamzah Arfah | Editor : Pythag Kurniati), Surya.co.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Banjir dan Tanah Longsor Terjadi di 5 Kabupaten di Sulsel, Pj Bahtiar: Turut Berduka Cita

Regional
Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Kebakaran Gudang BBM, Polda Lampung Tunggu Pemeriksaan Puslabfor

Regional
Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Kecelakaan Maut di Tol Batang-Semarang, Ambulans Ringsek Usai Tabrak Truk

Regional
Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Caleg Terpilih Pemilu di Temanggung Meninggal, Posisinya Diganti Caleg Peringkat 2

Regional
1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

1.085 Calon Jemaah Haji Asal Magelang Berangkat ke Tanah Suci, Kebanyakan Petani

Regional
Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Pria Ini Bakar Musala di Pekanbaru, Sakit Hati Dilarang Tidur dan Nongkrong

Regional
Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Napi Lapas Kedungpane Semarang Sempat Telepon Keluarga

Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Napi Lapas Kedungpane Semarang Sempat Telepon Keluarga

Regional
Kronologi Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang yang Sebabkan 1 Penumpang Tewas

Kronologi Kecelakaan Maut Ambulance Vs Truk di Tol Batang-Semarang yang Sebabkan 1 Penumpang Tewas

Regional
Buka Pendaftaran Bakal Calon Gubernur Babel, Demokrat Pertimbangkan Survei dan Ongkos Politik

Buka Pendaftaran Bakal Calon Gubernur Babel, Demokrat Pertimbangkan Survei dan Ongkos Politik

Regional
Sanksi Tilang dan Proses Perbaikan Jalan Pantura Demak Kudus...

Sanksi Tilang dan Proses Perbaikan Jalan Pantura Demak Kudus...

Regional
Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta, Kades di Flores Timur Ditahan

Korupsi Dana Desa Rp 670 Juta, Kades di Flores Timur Ditahan

Regional
Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Ghozali Everyday yang Terkenal karena NFT Hibahkan Alat Animasi ke Kampusnya

Regional
Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Digigit Anjing Rabies, Anak 8 Tahun di Kalbar Meninggal Dunia

Regional
Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Raker Komwil I Apeksi 2024, Kota-kota Diingatkan untuk Kelola APBD secara Benar

Regional
Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Penerbangan Internasional di Jateng Sepi Peminat, Status Bandara Jadi Domestik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com