SORONG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Sorong telah menerima bantuan Kapal Sirimau dari Kementerian Perhubungan sebagai tempat isolasi apung terpusat bagi pasien Covid-19 dengan kategori tanpa gejala.
Bantuan tempat isolasi terpusat itu datang saat angka kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Sorong, Papua Barat, meningkat.
Baca juga: Kapal Sirimau, Tempat Isolasi Apung untuk OTG di Sorong, Kapasitas 450 Pasien
Juru bicara satgas Covid-19 Kota Sorong Ruddy Laku mengatakan, sebanyak 5.754 pasien Covid-19 di Kota Sorong telah sembuh hingga Rabu (18/8/2021). Angka itu setara 97,64 persen dari total kasus positif Covid-19 di Kota Sorong.
Ruddy mengatakan, peningkatan pasien sembuh itu berkat kerja keras Dinas Kesehatan dan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Sehingga, jumlah pasien positif tak bertambah signifikan.
Ruddy menambahkan, Wali Kota Sorong Lambert Jitmau meminta pemerintah pusat mendatangkan kapal itu agar pasien tanpa gejala bisa diawasi di tempat isolasi terpusat.
"Kalau orang tanpa gejala (OTG) dibiarkan di rumah, dia tidak diawasi, pertama pasti akan menularkan kepada keluarganya," kata Ruddy di Sorong, Rabu.
Rudy juga mengkhawatirkan potensi pasien positif Covid-19 yang tidak disiplin beraktivitas di luar rumah. Sehingga, bisa menularkan virus kepada orang-orang terdekat.
"Untuk itu pak wali kota mengusulkan kapal ini kepada pemerintah pusat sebagai tempat isolasi sehingga pasien OTG dinaikkan ke kapal agar memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Kalau pasien itu dirawat di kapal mereka pasti akan diawasi pergerakannya oleh ahli gizi dengan mendapat makanan yang bergizi," ujar Ruddy.
Baca juga: Cerita Sedih di Balik Semangkuk Soto Gratis di Sorong, Adik Ipar Meninggal karena Covid-19
Kapal Sirimau bisa menampung 450 pasien positif Covid-19. Rudy menuturkan, berdasarkan testimoni Wali Kota Makassar yang memberlakukan isolasi terpusat di kapal, pasien bisa sembuh setelah dirawat selama lima hari.
Ia berharap, pasien positif Covid-19 di Kota Sorong juga bisa sembuh setelah dirawat selama itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.