Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] KKB Sergap Patroli TNI | Oknum Polisi Mengamuk di Rumah Sakit

Kompas.com - 17/08/2021, 07:49 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Kontak senjata antara personel Yonif 715/Matulito dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terjadi di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (15/8/2021).

Akibatnya, satu personel TNI yakni Letda Inf Rudi Sipayung mengelami luka tembak.

Kontak senjata itu terjadi saat personel Yonif 715 sedang berpatroli.

Diduga penembakan itu dilakukan kelompok pimpinan Goliath Tabuni.

Sementara itu, seorang oknum polisi Lalu Lintas Polres Nunukan mengamuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan, Kalimantan Utara, Minggu (15/8/2021) sekitar pukul 21.00 Wita.

Oknum polisi itu mengamuk tak terima setelah mertuanya berinisial B (51), meninggal karena dianggap di-Covid-kan. Keluarga yakin B meninggal akibat serangan jantung.

Ia berteriak-teriak menanyakan nama dokter yang bertanggung jawab atas para pasien kepada para perawat di ruang ICU untuk pasien Covid-19.

Karena emosi, oknum polisi itu sempat menendang salah satu pintu kaca hingga pecah.

Atas kejadian itu, Kapolres Nunukan meminta maaf atas tindakan anggotanya yang merusak fasilitas RSUD Nunukan.

Berikut populer nusantara selengkapnya:

1. KKB sergap patroli TNI

Ilustrasi penembakan.Shutterstock Ilustrasi penembakan.

Personel Yonif 715/Matuliato yang sedang melakukan patroli disergap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (15/8/2021).

Saat itu, KKB langsung melepaskan tembakan ke arah para personel TNI.

Akibatnya, seorang personel TNI bernama Letda Inf Rudi Sipayung mengalami luka tembak.

"Memang benar terjadi kontak tembak di Gome hingga menyebabkan satu prajurit dari Yonif 715/Matuliato terluka tembak," ujar Dandrem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (16/8/2021).

Kata Iwan, kondisi Letda Inf Rudi Sipayung yang terkena tembakan kini dalam kondisi stabil.

"Kondisi prajurit yang terluka stabil karena langsung ditangani dokter dan paramedis dari Yonif 715," ujarnya.

Iwan menduga, Diduga penembakan itu dilakukan kelompok pimpinan Goliath Tabuni yang sudah bergeser dari Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, ke Gome.

"Wilayah Gome (kini) dikuasai kelompok Goliat Tabuni," ujarnya.

Baca juga: Detik-detik KKB Sergap Patroli TNI, Langsung Menembak, Letda Rudi Sipayung Terluka

 

2. Oknum polisi mengamuk di RSUD Nunukan

Pintu masuk RSUD Nunukan Kaltara yang pecah, diduga akibat imbas dari amukan oknum Brimob. Oknum tersebut menganggap mertuanya dicovidkan sementara keluarga meyakini kematian akibat serangan jantungKompas.com/Ahmad Dzulviqor Pintu masuk RSUD Nunukan Kaltara yang pecah, diduga akibat imbas dari amukan oknum Brimob. Oknum tersebut menganggap mertuanya dicovidkan sementara keluarga meyakini kematian akibat serangan jantung

Tak terima mertuanya berinisial B (51) meninggal karena dianggap di-Covid-kan, seorang oknum polisi Lalu Lintas Polres Nunukan mengamuk di RSUD Nunukan, Kalimantan Utara, Minggu (15/8/2021) sekitara pukul 21.00 Wita.

Humas RSUD Nunukan Khairil mengatakan, oknum aparat tersebut tiba tiba memaksa masuk ruang ICU untuk pasien Covid-19.

Ia berteriak-teriak menanyakan nama dokter yang bertanggung jawab atas para pasien kepada para perawat di ruang tersebut.

"Oknum aparat tersebut tidak mendapat jawaban dari para perawat karena kondisi pasien ada yang butuh penanganan serius,"ujar Khairil, Senin (16/8/2021).

Karena emosi, oknum polisi itu sempat menendang salah satu pintu kaca hingga pecah.

Terkait dengan itu, Kepala Kepolisian Resor Nunukan, Kalimantan Utara, AKBP Syaiful Anwar meminta maaf.

Selain meminta maaf, Syaiful menyatakan akan mengganti kerusakan yang diakibatkan ulah anggotanya.

"Permasalahan dengan rumah sakit sudah selesai. Namun untuk oknum tetap menjalani proses disiplin di Seksi Propam Polres," kata Syaiful.

Baca juga: Anggap Mertuanya Meninggal karena Di-Covid-kan, Anggota Brimob Mengamuk di RSUD, Pecahkan Kaca, Bawa Senjata

 

 

3. Sopir ambulans nyaris dibunuh dan dibakar saat jemput pasien isoman

Ilustrasi ambulans.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi ambulans.

Hendak menjemput pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri dua anggota Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sikka yang bertugas sebagai sopir ambulans nyaris dibunuh oleh warga Desa Doreng, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, NTT, Minggu (15/8/2021).

Rencananya, pasien yang isoman itu akan dibawa ke lokasi karantina terpusat di Kota Maumere.

Tak hanya nyaris dibunuh, ada pula warga yang memegang bensin dan hendak melakukan pembakaran.

"Saat saya dan kawan keluar (dari mobil ambulans), salah seorang warga sempat mengayunkan parang ke arah saya. Warga lain juga memegang parang dan bensin sambil teriak bakar-bakar," kata salah satu sopir ambulans, Yoseph, melalui sambungan telepon, Senin (16/8/2021).

Akibatnya, Yoseph mengalami luka di bagian kaki karena terjatuh saat berupaya menghindar.

"Tangan dan kaki saya terluka. Saat ini saya sudah berobat. Saya bersyukur mungkin Tuhan masih sayang saya, sehingga selamat dari peristiwa itu," ungkapnya.

Baca juga: Saya Keluar dari Ambulans, Warga Sempat Ayunkan Parang, Bawa Bensin dan Teriak Bakar-Bakar

 

4. Gubernur Sumbar dan wakilnya beli mobil dinas baru

Mobil dinas baru Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, Hyundai PalisadeKOMPAS.COM/PERDANA PUTRA Mobil dinas baru Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, Hyundai Palisade

Di tengah pandemi Covid-19 yang sedang melanda di berbagai wilayah Indonesia, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi dan Wakil Guberbur Audy Joinaldy malah membeli mobil dinas baru.

Mobil yang baru dibeli itu yakni Mistsubishi Pajero untuk gubernur dan Hyundai Palisade untuk wagub.

Terkait dengan pembelian mobil dinas itu, anggota DPR RI asal Sumbar Andre Rosiade angkat bicara.

Andre menilai Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Wakil Gubernur Audy Joinaldy tidak memiliki sense of crisis sebagai pemimpin masyarakat Sumbar.

"Masak di tengah pandemi dan masyarakat menjerit perekonomiannya, mereka gagah-gagahan beli mobil baru. Ini tidak ada sedikitpun sense of crisis atau rasa kepeduliannya pada masyarakat," kata Andre kepada Kompas.com, Senin (16/8/2021).

Baca juga: Soal Gubernur Sumbar dan Wakilnya Beli Mobil Dinas Baru, Anggota DPR RI: Tidak Ada Rasa Kepeduliannya

 

5. Seorang pria bunuh PSK

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Seorang pria berinisial RS (25) nekat membunuh teman kencannya, NA (31) setelah dihina loyo saat berhubungan badan.

Peristiwa pembunuhan itu terjadi di Kalianda, Lampung Selatan, Jumat (13/8/2021).

"Korban dengan tersangka saling kenal dari media sosial, lalu sepakat untuk kencan open BO," kata Kepala Bidang Humas Polda Lampung Komisaris Besar Zahwani Pandra Arsyad saat konferensi pers di Mapolda Lampung, Senin (16/8/2021).

Namun, di tengah hubungan seksual antara korban dengan tersangka, terjadi cekcok dan keributan.

Keributan terjadi lantaran tersangka menawar setengah harga dari nominal yang telah disepakati.

Pandra menyebutkan, tersangka menawar karena tiba-tiba lemas saat berhubungan badan.

"Korban tidak mau dibayar setengah harga, sehingga terjadi keributan di antara tersangka dengan korban," ujarnya.

Pelaku yang emosi lalu menusuk korban dengan senjata tajam. Setelah itu ia kabur dengan membawa motor dan dua unit ponsel milik korban.

Baca juga: Tersinggung Dihina Loyo Saat Kencan Open BO, Pemuda Bunuh PSK

 

(Penulis : Ahmad Dzulviqor, Perdana Putra, Tri Purna Jaya | Editor: Robertus Belarminus, Khairina, Phthag Kurniati, Abba Gabrillin, I Kadek Wira Aditya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com