Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Atlet Dayung Nasional Jadi Nelayan Kecil, Bupati Wakatobi Prihatin

Kompas.com - 13/08/2021, 23:30 WIB
Defriatno Neke,
Dony Aprian

Tim Redaksi

WAKATOBI, KOMPAS.com – Bupati Wakatobi Haliana mengaku prihatin dengan keadaan mantan atlet dayung Abdul Razak yang saat ini menjadi nelayan di Desa Mola Bahari, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra).

“Saya sangat sedih dengan keadaan beliau. Selama ini saya baru memberikan ala kadarnya secara pribadi. Dan karena saya baru 40 hari menjabat (Bupati) memang belum ada yang diberikan Pemda secara khusus,” kata Haliana kepada kompas.com, Jumat (13/8/2021).

Baca juga: Mantan Atlet Dayung Nasional Jadi Nelayan Kecil, Dulu Ikut Olimpiade dan Raih Emas SEA Games

Haliana mengaku sempat berkomunikasi dengan Abdul Razak tentang kemajuan olahraga dayung di Wakatobi tahun 2015.

“Kami biasa panggil Pak Razak Mola karena berasal dari Desa Mola. Beliau banyak cerita pengalaman, dan cita-cita beliau untuk kemajuan olahraga dayung di daerah dan Indonesia,” ujarnya.

Pada tahun itu, dirinya sempat meminta Abdul Razak menjadi pelatih dayung di Wakatobi.

“Sejak beliau menjadi pelatih dayung di Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Kota Kendari dulu, saya sudah minta beliau (bila) saya jadi bupati Pak Razak Mola harus balik ke Wakatobi untuk menjadi pelatih dayung di Wakatobi. Sayang sekali tahun 2015 saya kalah pilkada," ucap Haliana.

Baca juga: Terima Kasih Pembaca Kompas.com, Kini Mantan Atlet Dayung Bisa Belikan Obat untuk Anaknya

Untuk mewujudkan impian Abdul RAzak, Haliana bersama Kabid Dispora Sultra Jamal ke Kemenpora menyampaikan agar dibantu mendirikan GOR dayung di Wakatobi.

Hasilnya, lanjut Haliana, Kemenpora menyetujui pembangunan GOR pada tahun 2022.

“Setelah itu langsung juga saya kabari Pak Razak, mohon doa semoga tidak ada halangan agar cita-cita kami berdua untuk mengembangkan olah raga dayung di Wakatobi baik prestasi maupun prestisex dapat terwujud dan olah raga dayung menjadi kebanggaan masyarakat Wakatobi,” kata Haliana.

Dia berharap, Wakatobi bisa melahirkan atlet dayung profesional yang siap mengharumkan nama daerah dan Indonesia.

“Intinya, dayung harus menjadi olahraga ikon Wakatobi, atlet dayung nusantara yang berprestasi harus terlahir dari Wakatobi dan dayung harus mampu membawa kesejahteraan dan harapan hidup yang lebih baik,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com