Perubahan kebijakan
Iwan menjelaskan, pelaksanaan upacara tahun ini berbeda dengan tahun 2019 dan 2020.
Pada 2019, pengibaran bendera berjalan normal dihadiri banyak orang. Pada 2020, berdasarkan arahan Kementerian Sekretaris Negara, petugas hanya 3 orang pagi dan 3 orang sore.
Di tahun ini, ada kebijakan baru. Formasi Paskibraka full team yakni pasukan 17, 8, dan 45. Untuk Kota Bandung sendiri terdiri dari 100 orang, terbagi dalam pasukan pagi dan sore.
Namun untuk peserta upacara sangat dibatasi, hanya akan dihadiri anggota TNI, Polri, dan ASN, masing-masing 20 peserta.
“100 anggota Paskibraka ini siswa siswi terpilih Kota Bandung. Kami mengadakan seleksi sejak Januari 2021, dari 300 orang yang mendaftar terpilih 100 orang,” ucap dia.
Mengenai prokes, sejak awal seleksi sudah dijalankan. Mulai dari pendaftaran online, lalu penyeleksian offline digelar di Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang memiliki area luas.
300 peserta itu diseleksi selama tiga hari dalam empat sesi per hari. Itu artinya, sekali tes, hanya diikuti 25 siswa.
Setelah lolos dan memasuki pelatihan, orangtua maupun siswa wajib mengisi surat pernyataan di atas materai mengenai kesiapan menjalankan protokol kesehatan.
“Menjadi Paskibraka itu kebanggaan, memiliki prestise tersendiri. Tak sedikit anak yang menggunakan sertifikat Paskibraka untuk menunjang pendidikannya yang lebih tinggi, seperti akedemi militer,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.