Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Terpencil, Jadi Tantangan Pengembangan Produksi Migas di Natuna

Kompas.com - 13/08/2021, 16:12 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Lokasi terpencil jadi salah satu tantangan pengembangan blok East Natuna, blok produksi migas yang terletak 225 km timur laut Pulau Natuna, Kepri.

Blok ini ditemukan pada tahun 1973 dan pada 2017 operator yang bertugas yakni Pertamina.

Kondisinya yang terletak di lokasi terpencil, serta berdekatan dengan perbatasan negara tetangga membuat blok migas ini memiliki aspek geopolitik jika akan dikembangkan.

Jarak dari blok migas ini ke pulau Sumatera juga jauh, mencapai 1.000 km. Padahal hasil CO2 pada blok migas ini bisa digunakan untuk lapangan-lapangan minyak di Sumatera.

Baca juga: 27 WN Vietnam yang Ditangkap Mencuri Ikan di Natuna Dideportasi

Menurut Hadi Ismoyo, Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia, tantangan lain dari pengembangan blok migas di Natuna adalah kandungan Co2-nya yang tinggi.

Untuk dua tantangan itu, IATMI memberikan saran agar pengembangan blok Natuna ini dilakukan secara bertahap. Yakni, dengan produksi minyak dulu, baru pengembangan ke gas, yakni membangun kawasan industri penyerap.

Menurut dia, kawasan industri bisa dibangun di Pulau Natuna dan difokuskan pada industri yang bisa menyerap dan menggunakan CO2 seperti pabrik penghasil naphta, kerosine dan diesel, serta pabrik DME (Dimethyl Ether).

Baca juga: Nelayan Natuna Protes, Makin Banyak Kapal Asing yang Memancing

“Pengembangan industri ini bisa dilakukan secara bertahap yang tentunya akan diikuti dengan pengembangan lapangan gas yang juga dilakukan secara bertahap,” kata Hadi, melalui rilis ke Kompas.com, Jumat (13/8/2021).

Saat ini blok Natuna mempunyai kandungan gas yang sangat besar, yakni sebesar 222 Tcf initial gas-in-place (IGIP) yang membuatnya menjadi ladang gas terbesar di Asia Tenggara.

Sayangnya, kandungan gas yang besar tersebut kandungan CO2-nya sangat tinggi, yakni lebih dari 70 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com