Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Poin Instruksi Luhut soal Penanganan Covid-19 di Bali

Kompas.com - 13/08/2021, 06:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

3. Minta testing dan tracing ditingkatkan, sebut masih jauh dari standar

Luhut juga menginstruksikan agar Pemerintah Provinsi Bali meningkatkan testing dan tracing.

Menurut dia, selama ini kemampuan testing dan tracing Covid-19 di Bali masih rendah, bahkan disebutnya jauh dari standar yang ditentukan.

Adapun, testing dan tracing mendesak dilakukan agar pasien Covid-19 bisa secepat mungkin mendapatkan penanganan.

"Memang testing tracing itu masih kurang di Bali, jadi ini yang harus diperhatikan," kata dia.

Dia juga menyebutkan, kasus Covid-19 di Bali belum menunjukkan perbaikan.

"Karena sekarang 90 persen (warga Bali) sudah vaksin mestinya sih bagus (Ada penurunan kasus). Tapi ini kan stagnan, belum turun," ujar Luhut.

Baca juga: Bakal Didatangi Luhut, Walkot dan Bupati di Malang Raya Rapat Bersama

4. Jaga kepercayaan wisatawan asing dengan disiplin prokes

Ilustrasi Bali - Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali.SHUTTERSTOCK / GODILA Ilustrasi Bali - Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli, Bali.

Dalam kesempatan itu, Luhut meminta warga bisa menjaga kepercayaan wisatawan asing untuk datang ke Bali.

Hal itu dilakukan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Jika tidak, tentu saja kepercayaan wisatawan asing bisa menurun hingga berpotensi berdampak pada jumlah kunjungan wisatawan.

"Jangan nanti marah kok tidak ada turis datang. Kalau mau turis datang kita harus nunjukin, kalau kita disipin," tutur dia.

Baca juga: Rapat dengan Luhut, Ini 4 Permintaan Ridwan Kamil

5. Redam dahulu upacara keagamaan

Ilustrasi Bali - Para umat Hindu sedang melakukan ritual di Pura Tirta Empul, Gianyar, Bali.SHUTTERSTOCK / Viktoriya Krayn Ilustrasi Bali - Para umat Hindu sedang melakukan ritual di Pura Tirta Empul, Gianyar, Bali.

Luhut pun menginstruksikan Pemprov Bali untuk memantau kegiatan keagamaan.

Dia menginstruksikan agar kegiatan keagamaan di Bali diredam dulu untuk mencegah munculnya klaster Covid-19.

"Acara keagamaan sementara diredam dulu, ini kan kalau sampai 1.200 kumpul-kumpul, itu kan klaster baru," tutur Luhut.

Untuk diketahui, beberapa upacara keagamaan di Bali tetap berlangsung di tengah lonjakan kasus harian.

Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali bersama Mejelis Desa Adat (MJA) pun mengeluarkan Surat Edaran bersama, Minggu (8/8/2021), untuk mencegah kasus baru.

SE bernomor 076/PHDI-Bali/VIII/2021 dan nomor 008/SE/MDA-Prov Bali/VIII/2021 itu mengatur tentang pembatasan pelaksanaan ritual keagamaan di tengah tingginya kasus Covid-19 di Bali.

"Pembatasan kegiatan yang berpotensi menimbulkan penularan virus varian Delta Covid-19 demi keselamatan dan kerahayuan bersama serta menyelamatkan jiwa krama (warga) Bali," kata Ketua PHDI Provinsi Bali I Gusti Ngurah Sudiana dalam SE tersebut.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar, dan Kalsel 12 Agustus 2021

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hilang Saat Tagih Utang, Pegawai Koperasi di Palembang Ditemukan Terkubur Dalam Ruko

Hilang Saat Tagih Utang, Pegawai Koperasi di Palembang Ditemukan Terkubur Dalam Ruko

Regional
Pelajar SMA di Kupang Tewas usai Motornya Tabrakan dengan Mobil

Pelajar SMA di Kupang Tewas usai Motornya Tabrakan dengan Mobil

Regional
Antisipasi Judi Online, HP Milik 150 Anggota Polres Sukoharjo Diperiksa Propam

Antisipasi Judi Online, HP Milik 150 Anggota Polres Sukoharjo Diperiksa Propam

Regional
Viral, Data Pemkot Semarang Diduga Bocor, Ini Kata Dinas Kominfo

Viral, Data Pemkot Semarang Diduga Bocor, Ini Kata Dinas Kominfo

Regional
Merawat Cerita Pesisir Demak Lewat Tari, Penciptaan dan Penerang Kegelapan

Merawat Cerita Pesisir Demak Lewat Tari, Penciptaan dan Penerang Kegelapan

Regional
21 Jemaah Haji Debarkasi Solo Sakit di Makkah, Umumnya Alami Gangguan Paru-paru dan Efek Armuzna

21 Jemaah Haji Debarkasi Solo Sakit di Makkah, Umumnya Alami Gangguan Paru-paru dan Efek Armuzna

Regional
Masuk 5 Besar, Bawaslu Semarang Ajak ASN Netral di Pilkada 2024

Masuk 5 Besar, Bawaslu Semarang Ajak ASN Netral di Pilkada 2024

Regional
Dikomplain soal Sepeda Motor yang Rusak, Mekanik di Lubuklinggau Bunuh Adik Pelanggan

Dikomplain soal Sepeda Motor yang Rusak, Mekanik di Lubuklinggau Bunuh Adik Pelanggan

Regional
Polisi Buka Kronologi Pembunuhan Berlatar Ejekan Mandul di Lampung

Polisi Buka Kronologi Pembunuhan Berlatar Ejekan Mandul di Lampung

Regional
Tergiur Rp 2,5 Juta, Warga Solo Nekat Jadi Kurir Narkoba di Semarang

Tergiur Rp 2,5 Juta, Warga Solo Nekat Jadi Kurir Narkoba di Semarang

Regional
Coklit Perdana di Perbatasan Malaysia, KPU Nunukan Bidik 468 Pemilih di Pulau Sebatik

Coklit Perdana di Perbatasan Malaysia, KPU Nunukan Bidik 468 Pemilih di Pulau Sebatik

Regional
Gangguan Teknis Pesawat dan Penerbangan Penuh, Pemulangan Jemaah Haji Kloter 6 Solo Telat 6 Jam

Gangguan Teknis Pesawat dan Penerbangan Penuh, Pemulangan Jemaah Haji Kloter 6 Solo Telat 6 Jam

Regional
Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan Tersangkut Keramba Ikan di Waduk Wadaslintang

Mayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan Tersangkut Keramba Ikan di Waduk Wadaslintang

Regional
Berdalih Sakit Hati Diejek Mandul, Pria di Lampung Bunuh Tetangga

Berdalih Sakit Hati Diejek Mandul, Pria di Lampung Bunuh Tetangga

Regional
Ibu Siswa SMP yang Tewas di Sungai Padang: Anak Saya Disiksa Bukan Terjun dari Jembatan

Ibu Siswa SMP yang Tewas di Sungai Padang: Anak Saya Disiksa Bukan Terjun dari Jembatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com