Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Setahun Dibangun, Puskesmas Megah di Aru Maluku Rusak Parah, Tak Bisa Difungsikan

Kompas.com - 12/08/2021, 16:15 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

AMBON,KOMPAS.com- Sebuah Puskesmas inap di Kecamatan Aru Selatan, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku yang baru saja rampung dikerjakan pada Juni 2020 lalu kini mengalami kerusakan parah dan tak dapat difungsikan lagi.

Sejumlah foto kerusakan Puskesmas tersebut pun tersebar dan viral di media sosial.

Dalam foto-foto tersebut, tampak gedung Puskesmas sebenarnya sangat megah, namun kondisinya rusak parah.

Di dalam Puskesmas juga tidak terlihat aktivitas apapun. Puing-puing plafon yang jatuh tampak berserakan ke lantai.

Baca juga: Pasien Sembuh di Ambon Meningkat, 1 RS Darurat Covid-19 Ditutup

Isack, salah satu warga Kepulauan Aru mengatakan, Puskesmas tersebut baru saja rampung dikerjakan tahun lalu, namun hingga saat ini puskesmas itu belum juga beroperasi.

“Itu puskesmas di Desa Longgar, itu sudah kelar dari Juli 2020 lalu tapi tidak tahu mengapa sudah rusak lagi dan tidak pernah difungsikan,” katanya kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Kamis (12/8/2021).

Ia menduga, pihak yang mengerjakan bagunan Puskesmas tersebut hanya mencari keuntungan sehingga bekerja asal-asalan dan tidak memperhatikan kualitas bangunan.

“Saya tidak tahu kontraktornya siapa tapi saya nilai pekerjaannya tidak beres masa baru dikerjakan sudah rusak begitu,” katanya.

Penjelasan Dinas Kesehatan

Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Aru, dr Wati yang dikonfirmasi Kompas.com secara terpisah mengakui kerusakan parah yang terjadi pada puskesmas inap tersebut.

Sayangnya, dia tidak mengetahui sejak kapan puskesmas itu mengalami kerusakan.

“Yang rusak itu puskesmas baru, tapi saya tidak tahu sejak kapan rusak karena saya kan di sini (Kepala Dinas) baru dua bulan,” kata Wati via telepon seluler.

Baca juga: Perempuan Asal Pedalaman NTT Maju Jadi Calon Wali Kota Darwin Australia

 

Tak bisa difungsikan

Wati mengaku baru mengetahui kerusakan puskesmas tersebut setelah mendapat laporan dari kepala Puskesmas.

Karena kondisinya rusak parah, Puskesmas itu tidak bisa difungsikan saat ini.

“Saya dapat laporan memang puskesmas itu tidak bisa difungsikan karena rusak, jadi mereka gunakan Puskesmas lama,” ujarnya.

Saat disinggung soal pihak yang mengerjakan puskesmas tersebut, ia mengaku tidak mengetahuinya karena baru menjabat sebagai kepala dinas.  

 “Tidak tahu, karena saya baru di sini,” katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com