MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak 101 anak di Kota Malang, Jawa Timur menjadi yatim, piatu dan yatim piatu karena ditinggal oleh orangtua mereka akibat Covid-19.
Temuan itu berdasarkan data Dinas Sosial Kota Malang.
Mereka terdiri dari anak dalam rentang usia 1 sampai 18 tahun.
Anak-anak tersebut ada yang hanya kehilangan ayahnya, kehilangan ibunya, ada juga yang kehilangan kedua orangtuanya.
Mereka tersebar di Kecamatan Kedung Kandang sebanyak 18 anak, Kecamatan Blimbing 48 anak, Kecamatan Sukun 11 anak, Kecamatan Klojen 6 anak dan Kecamatan Lowokwaru 18 anak.
Baca juga: Kisah Anis, Perawat di Madiun yang Meninggal Usai 3 Hari Berjuang Melawan Covid-19
Terjunkan tim
Kepala Dinas Sosial Kota Malang, Penny Indriani mengatakan, data itu didapat dari pihak kelurahan dan Dinas Kesehatan Kota Malang.
"Datanya kita bekerja sama dengan kelurahan, yang tahu kan kelurahan dan Dinas Kesehatan. Mereka anak yang sekarang menjadi yatim atau piatu," kata Penny saat diwawancara di BPSDM Jatim di Kota Malang, Rabu (11/8/2021) malam.
Penny sudah menerjunkan tim untuk mendampingi anak-anak itu. Rata-rata pendampingan dilakukan selama seminggu usai mereka kehilangan orangtua.
"Kebetulan dari Dinas Sosial Kota Malang kan ada pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Saya punya psikolog, pendampingan konseling. Kalau orangtua dua-duanya meninggal kita dampingi konseling," katanya.
Baca juga: Penuh Haru, Vino yang Yatim Piatu akibat Covid-19 Ungkap Hal Ini ke Paman
"Rata-rata setelah saya tanya itu mereka menerima. Karena ini memang pandemi, rata-rata bisa menerima," katanya.
Ke depan, pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan supaya anak-anak tersebut tetap memiliki akses untuk sekolah.
Bagi anak-anak yang ditinggal kedua orangtuanya, pihaknya akan menitipkannya ke keluarganya yang lain atau mencarikannya orang tua asuh.
"Mungkin kita punya konsep kerja sama dengan Dinas Pendidikan bagaimana anak ini bisa sekolah walaupun tempat tinggal enggak ada nanti kita carikan orangtua asuh atau kita taruh di lembaga-lembaga anak," katanya.
Saat ini pihaknya masih kesulitan menjangkau langsung penanganan pada anak-anak tersebut.
Dia mengatakan, akan lebih memperhatikan nasib anak itu setelah kasus Covid-19 di Kota Malang melandai.
"Mudah-mudahan kalau landai kita lebih memperhatikan lagi," katanya.
Saat ini pihaknya sudah menyalurkan bantuan sembako dan bantuan pengaman sosial sebesar Rp 300.000 kepada anak-anak tersebut.
Sementara itu, saat ini Kota Malang masih berstatus zona merah. Kota Malang masih menerapkan PPKM Level 4.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.