Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

101 Anak di Kota Malang Kehilangan Orangtua akibat Covid-19

Kompas.com - 12/08/2021, 13:53 WIB
Andi Hartik,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sebanyak 101 anak di Kota Malang, Jawa Timur menjadi yatim, piatu dan yatim piatu karena ditinggal oleh orangtua mereka akibat Covid-19.

Temuan itu berdasarkan data Dinas Sosial Kota Malang.

Mereka terdiri dari anak dalam rentang usia 1 sampai 18 tahun.

Anak-anak tersebut ada yang hanya kehilangan ayahnya, kehilangan ibunya, ada juga yang kehilangan kedua orangtuanya.

Mereka tersebar di Kecamatan Kedung Kandang sebanyak 18 anak, Kecamatan Blimbing 48 anak, Kecamatan Sukun 11 anak, Kecamatan Klojen 6 anak dan Kecamatan Lowokwaru 18 anak.

Baca juga: Kisah Anis, Perawat di Madiun yang Meninggal Usai 3 Hari Berjuang Melawan Covid-19

Terjunkan tim 

Kepala Dinas Sosial Kota Malang, Penny Indriani mengatakan, data itu didapat dari pihak kelurahan dan Dinas Kesehatan Kota Malang.

"Datanya kita bekerja sama dengan kelurahan, yang tahu kan kelurahan dan Dinas Kesehatan. Mereka anak yang sekarang menjadi yatim atau piatu," kata Penny saat diwawancara di BPSDM Jatim di Kota Malang, Rabu (11/8/2021) malam.

Penny sudah menerjunkan tim untuk mendampingi anak-anak itu. Rata-rata pendampingan dilakukan selama seminggu usai mereka kehilangan orangtua.

"Kebetulan dari Dinas Sosial Kota Malang kan ada pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Saya punya psikolog, pendampingan konseling. Kalau orangtua dua-duanya meninggal kita dampingi konseling," katanya.

Baca juga: Penuh Haru, Vino yang Yatim Piatu akibat Covid-19 Ungkap Hal Ini ke Paman

 

Ilustrasi pandemi Virus Corona awal yang menyebabkan Covid-19 yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China. Data awal pandemi Covid-19 di Wuhan, China.SHUTTERSTOCK Ilustrasi pandemi Virus Corona awal yang menyebabkan Covid-19 yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China. Data awal pandemi Covid-19 di Wuhan, China.
Kebanyakan anak yang didampingi, akhirnya menerima kepergian orangtua mereka.

"Rata-rata setelah saya tanya itu mereka menerima. Karena ini memang pandemi, rata-rata bisa menerima," katanya.

Ke depan, pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan supaya anak-anak tersebut tetap memiliki akses untuk sekolah.

Bagi anak-anak yang ditinggal kedua orangtuanya, pihaknya akan menitipkannya ke keluarganya yang lain atau mencarikannya orang tua asuh.

"Mungkin kita punya konsep kerja sama dengan Dinas Pendidikan bagaimana anak ini bisa sekolah walaupun tempat tinggal enggak ada nanti kita carikan orangtua asuh atau kita taruh di lembaga-lembaga anak," katanya.

Baca juga: Donasi untuk Vino yang Yatim Piatu karena Covid-19 Tembus Rp 200 Juta, Termasuk dari Pembaca Kompas.com

Saat ini pihaknya masih kesulitan menjangkau langsung penanganan pada anak-anak tersebut.

Dia mengatakan, akan lebih memperhatikan nasib anak itu setelah kasus Covid-19 di Kota Malang melandai.

"Mudah-mudahan kalau landai kita lebih memperhatikan lagi," katanya.

Saat ini pihaknya sudah menyalurkan bantuan sembako dan bantuan pengaman sosial sebesar Rp 300.000 kepada anak-anak tersebut.

Sementara itu, saat ini Kota Malang masih berstatus zona merah. Kota Malang masih menerapkan PPKM Level 4.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com