Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usaha Lumpuh Total Saat Pandemi, Perajin Ukir Sumedang sampai Jual Tanah untuk Penuhi Kebutuhan

Kompas.com - 08/08/2021, 11:56 WIB
Aam Aminullah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Sejak Covid-19 masuk ke wilayah Indonesia pada awal Maret 2020, perekonomian perajin seni ukir kayu yang ada di Desa Cibeusi, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat lumpuh total.

Perajin seni ukir kayu aneka patung dan miniatur ini mengaku kehilangan omzet 100 persen sejak pandemi melanda.

Penyebabnya, sektor pemasaran antardaerah hingga pameran yang biasanya menjadi tumpuan harapan sudah tidak ada lagi.

Pemilik Sanggar Reret Art Shop Dayat Supriatna mengeluhkan kondisi perekonomian di tengah pandemi yang mengancam kelangsungan usahanya ini.

"Usaha saya ini sudah dimulai sejak tahun 1990-an. Sanggar saya menghasilkan produk seni ukir kayu beraneka ragam. Pemasarannya ke Bali, Jakarta, Batam, sampai ke Singapura. Tapi sejak corona awal tahun 2020, pemasaran lumpuh sama sekali. Omzet hilang 100 persen," ujar Dayat kepada Kompas.com di Sanggar Reret Art Shop miliknya, Jumat (6/8/2021).

Baca juga: Kisah Jatuh Bangun Perajin Tahu Kuning Kediri Bertahan Saat Pandemi

Dayat menuturkan, karena pemasaran lumpuh total, ia terpaksa harus mengistirahatkan belasan karyawan dan pemuda di desanya, yang biasanya membantu produksi di sanggar miliknya.

"Pameran juga sekarang kan masih tidak diperbolehkan. Jangankan buat bayar karyawan. Buat mencukupi kehidupan sehari-hari saja sekarang susahnya minta ampun," kata dia.

Setelah menemui jalan buntu, Dayat pun berupaya menjual tanahnya.

"Untuk nutup kehidupan sehari-hari saya coba jual tanah, tapi juga susahnya minta ampun sekarang ini, karena mungkin orang lain juga sama pada susah. Tabungan habis untuk kebutuhan sehari-hari selama pandemi ini," tutur Dayat.

Bansos tak selesaikan masalah

Dayat menyebutkan, pernah mendapatkan bantuan sosial berupa sembako. Namun baginya, sembako bukanlah solusi.

"Pernah dapat bantuan sembako dari pak polisi sekali. Bukannya menolak rezeki. Tapi bantuan sosial seperti itu bukan solusi untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari. Yang kami butuhkan juga bukan modal sekarang ini, tapi pemasaran. Kalau pemasarannya jalan, modal juga pasti ada," sebut Dayat.

Dayat dan para perajin seni ukir lainnya hanya berharap, pandemi ini dapat segera berakhir. Sehingga ia bisa kembali berusaha.

Baca juga: Kata Bupati Sumedang soal Sistem Ganjil Genap Saat PPKM: Lebih Humanis, PKL Masih Bisa Dagang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com