Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Yasin Dimakamkan Tanpa Prokes, Satgas: Keluarga Beralasan Almarhum Tidak Meninggal di RS

Kompas.com - 02/08/2021, 18:55 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku angkat bicara soal kerumunan di rumah duka dan pemakaman jenazah Bupati Seram Bagian Barat Muhamad Yasin Payapo.

Jenazah Bupati Yasin Payapo dimakamkan keluarga tanpa protokol kesehatan Covid-19.

Sekretaris Satgas Penangan Covid-19 Provinsi Maluku, Henri Farfar mengungkapkan, tim satgas telah berkoordinasi dengan keluarga almarhum untuk memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19.

Namun, keluarga menolak jenazah dimakamkan dengan protokol Covid-19.

“Awalnya saya koordinasi dengan Pemda SBB, saya telepon kadis kesehatan duluan, setelah itu saya hubungi Sekda SBB , koordinasi sampai malam datang ke rumah duka untuk bicarakan dengan keluarga, tapi keluarga tidak mau sama sekali, mereka tolak pemakaman almarhum secara protokol kesehatan,” ungkap Henri kepada Kompas.com via telepon, Minggu (2/8/2021).

Koordinasi itu dilakukan karena Bupati Yasin Payapo dinyatakan positif Covid-19 sehari sebelum meninggal. Sehingga, pemakaman jenazahharus dilakukan dengan protokol kesehatan.

Baca juga: Perjuangan Bripka Anom Layani 90 Pasien Isoman di Jayapura, Rajin Sosialisasi meski Kadang Diejek

Namun, keluarga menolak pemakaman dengan protokol kesehatan karena beralasan Bupati Yasin meninggal di rumah.

“Keluarga bersikeras untuk memakamkan jenazah almarhum tanpa protokol kesehatan karena mereka beralasan, almarhum tidak meninggal dunia di rumah sakit,” katanya.

Tim Satgas Covid-19 Maluku sampai membujuk delegasi keluarga. Namun, mereka tetap menentang permintaan satgas tersebut.

“Mereka (keluarga) jelaskan ke kita itu hal yang tidak mungkin untuk pemakaman secara Covid-19. Sebenarnya, kalau keluarga bersedia biar dimakamkan di pemakaman yang ada asalkan kita lakukan pemularasaan jenazah biar semua aman tapi keluarga menolak mentah-mentah,” ungkapnya.

Henri menjelaskan, satgas tak bisa berbuat banyak saat berkoordinasi dengan keluarga. Hal itu disebabkan tekanan massa yang sangat besar.

“Selain itu tadi malam tekanan masa sangat luar biasa, keluarga sangat banyak, kita tidak berani mengambil risiko akhirnya kita ambil jalan tengah karena keluarga menolak keras kita bicarakan dengan delegasi tapi juga ditolak,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Lombok Barat, Tidak Berisiko Tsunami

Regional
Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com