"Positif itu setelah hasil swab almarhum keluar tanggal 24 Juli. Di RSBK dia dikarantina di ruang khusus, hingga akhirnya meninggal kemarin dan dimakamkan secara prosedural Covid-19," ucap Erry.
Hartijo meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSBK Batam pada Rabu (28/7/2021).
Bantahan Apindo Kepri
Ketua Apindo Kepri Cahya mengakui bahwa Hartijo disuntik dua dosis vaksin sekaligus saat vaksinasi massal yang digelar Apindo.
"Almarhum tervaksin dua dosis memang benar. Tapi selang empat hari kemudian almarhum terkonfirmasi Covid-19 dan masuk rumah sakit," kata Cahya melalui telepon, Kamis (29/7/2021).
Kematian Hartijo, ucap Cahya, murni dikarenakan Covid-19 dan bukan karena dua dosis vaksin Sinovac yang telah diterimanya.
Cahya mengatakan, setelah terkonfirmasi Positif Covid-19, Harjito dirawat selama lima hari di rumah sakit lalu meninggal dunia.
Menurutnya, masalah karena vaksin seharusnya mulai dirasakan oleh penerima sehari setelah menerima vaksin, bukan dirasakan beberapa hari setelahnya.
"Ini sudah empat hari kemudian almarhum memang terpapar Covid dan dirawat. Kalau dosis kuat mestinya beliau tidak terpapar," ucap Cahya.
"Sekarang seluruh keluarga istri dan anak-anaknya semua terkonfirmasi positif Covid dan masih isoman. Jadi meninggalnya almarhum tidak ada hubungannya dengan vaksin dua dosis itu," kata Cahya menambahkan.
Sementara Plt Kabid Surveiland dan Imunisasi Dinkes Batam Solihin mengatakan, pihaknya saat ini belum dapat memberikan pernyataan apa pun terkait kasus tersebut.
"Kami belum dapat memberikan statement apa pun. Kami lagi melakukan pendalaman dulu. Ini kami sudah jadwalkan pemanggilan dan meminta keterangan dari nakes yang kemarin menyuntik almarhum," kata Solihin, saat dihubungi, Jumat.
Hasil pemeriksaan terhadap nakes yang bertugas sebagai vaksinator akan langsung dilaporkan ke Komisariat Daerah (Komda) KIPI Kepulauan Riau.
Solihin mengimbau agar nakes yang ditunjuk sebagai vaksinator untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas.
Di mana kerumunan massa yang terjadi di lokasi vaksinasi dapat berpotensi menimbulkan kepanikan dan menurunkan konsentrasi para vaksinator di lapangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.