Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeritan Pedagang Malioboro: Jualan Sehari Bisa Nutup Kulakan Saja Sudah Alhamdulillah

Kompas.com - 30/07/2021, 16:56 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Para pedagang Malioboro, Yogyakarta, “menjerit” karena terdampak pandemi Covid-19.

Ditambah lagi, ada beberapa peraturan soal pembatasan pergerakan warga, contohnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat maupun PPKM level.

Salah satu pedagang kaki lima (PKL) yang berkeluh kesah adalah Dimanto (64).

Menurutnya, kondisi saat ini cukup berat karena pedagang diperbolehkan berjualan, tetapi akses masuk Malioboro masih ditutup.

Hal ini membuat pengunjung belum banyak berdatangan.

"Sekarang lebih berat, diperbolehkan jualan tapi akses jalan masih ditutup. Kita membuat makanan thok tapi tak bisa jual. Pembeli belum ada. Kalau akses dibuka mungkin banyak pembelinya. Kalau sekarang ditutup belum ada pembeli," ujarnya.

Kata Dimanto, bisa menutup kulakan saja sudah bersyukur.

"Kita jualan sehari bisa nutup kulakan saja sudah Alhamdulillah," ucapnya.

Baca juga: Pedagang Malioboro Yogya Pasang Bendera Putih Tanda Menyerah: Kami Tak Bisa Apa-apa Lagi

Hal senada dituturkan Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro Desio Hartonowati.

Meski peraturan dalam PPKM level telah memperbolehkan dine-in, ia mengatakan bahwa pedagang lesehan tetap kesulitan mendapatkan pelanggan.

Salah satu permasalahannya adalah adanya aturan jam buka.

"Pedagang kuliner, kami tetap tidak bisa jualan. Dengan rentang waktu 1,5 jam kami tidak bisa jualan, tetap tutup total," ungkapnya, Jumat (30/7/2021).

Desio menerangkan, para pedagang lesehan mulai berjualan pada sore hari. Namun, pada pukul 20.00 WIB, mereka harus tutup lapak.

"Kita buka pukul 18.00 WIB, aturan jam 20.00 WIB tutup. Kami minta kebijakan pemerintah daerah supaya bisa berjualan sampai pukul 23.00 WIB," sebutnya.

Baca juga: Bendera Putih Berkibar di Malioboro, Pedagang: Bukan Protes, Kami Menyerah...

Halaman:


Terkini Lainnya

Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Regional
Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Regional
Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com