YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Forum Penanggulangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat ada empat anak menjadi yatim piatu Covid-19.
Keempat anak tersebut terdiri dari dua warga Kalurahan Bantul, Kapanewon Bantul dan dua warga Kalurahan Pandowoharjo, Kapanewon Sewon, Bantul.
"Untuk yang statusnya yatim piatu setelah orangtuanya meninggal terpapar Covid-19 ada empat orang," Ketua FPRB Kabupaten Bantul Waljito saat dihubungi, Rabu (28/7/2021).
Baca juga: Jokowi Berikan Sepeda Lipat untuk Vino, Bocah yang Yatim Piatu karena Covid-19
"Ada beberapa yang kehilangan salah satu orang tuanya, dan untuk Kapanewon yang lain masih dalam pendataan," sambung Waljito.
Menurut Waljito, pendataan bagi anak kehilangan orangtuanya penting untuk ke depannya memberikan bantuan.
Pasalnya, bisa saja mereka luput dari bantuan.
"Intinya kami ingin membantu meringankan beban mereka yang kehilangan orangtua dan tulang punggung keluarga akibat Covid-19," ujarnya.
Baca juga: 4 Saudara Kandung di Kaltim Jadi Yatim Piatu, Ayah dan Ibunya Meninggal karena Covid-19
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Bantul Didik Warsito mengaku belum memiliki data terkait anak yang ditinggalkan orangtuanya akibat Covid-19.
Namun, Didik berjanji akan segera berkoordinasi dengan kalurahan.
"Karena sejauh ini kami memang belum punya datanya," ucap Didik.
Baca juga: Angka Kematian Covid-19 di Bantul Capai 890 Kasus, Kebanyakan Tak Dirawat di RS
Pihaknya juga akan berkonsultasi terkait pemberian bantuan kepada anak yatim piatu.
"Setelah ada (data) akan kami konsultasikan dan masukkan dalam refocusing anggaran. Mungkin bisa saja bentuknya tidak hanya bantuan, tapi juga trauma healing," kata Didik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.