Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Debt Collector di Bali Keroyok Pria hingga Tewas di Jalan, Bermula Tagih Tunggakan Kredit Motor

Kompas.com - 26/07/2021, 17:55 WIB
Ach Fawaidi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Polresta Denpasar berhasil mengungkap kasus penganiayaan hingga menyebabkan korban tewas di pinggir jalan.

Kasus yang berujung meninggalnya korban berinisial GB (34) itu sempat viral di media sosial.

Pelaku yang menyebabkan korban tewas ternyata adalah 7 orang debt collector atau penagih utang.

"Dari hasil pengembangan, kita berhasil mengamankan 7 orang tersangka," kata Kapolresta Denpasar Kombes Jansen Avitus Panjaitan saat konferensi pers di Polresta Denpasar, Senin (26/7/2021).

Baca juga: Video Viral Seorang Pria Tewas Bersimbah Darah di Jalan, Polisi: Satu Pelaku Sudah Ditangkap

Dikeroyok hingga tewas

Ilustrasi pengeroyokanLADBIBLE Ilustrasi pengeroyokan

Jansen menuturkan, ketujuh tersangka yang berhasil diringkus itu yakni WS, FK, BB, JBL, GBS, GB, dan DBB.

Mereka mengeroyok GB menggunakan batu, kursi dan pedang hingga tewas di pinggir jalan.

Korban mengalami luka terbuka berbentuk garis hingga ke dasar tulang pada kepala, lengan dan kaki. Korban juga mengalami patah tulang pada lengan.

"Ada 6 luka terbuka sehingga ini yang menyebabkan kehabisan darah (hingga meninggal dunia)," kata Jansen.

Baca juga: Pasien Covid-19 yang Sesak Napas Ditipu, Bermula Beli Tabung Oksigen Rp 7,5 Juta, Pelaku Ditangkap

Kronologi

Jansen menuturkan, kasus ini bermula saat empat orang tersangka mendatangi kos KW (35), Jumat (23/7/2021) sekitar pukul 14.00 Wita. KW adalah kakak dari GB.

Menurut Jansen, empat orang pelaku merupakan pegawai di PT BMMS yang merupakan salah satu usaha jasa penagih utang.

 

Ilustrasi sepeda motor saat musim hujanwww.dolmanlaw.com Ilustrasi sepeda motor saat musim hujan
Kredit sepeda motor menunggak setahun

Pelaku datang untuk menarik atau menyita satu unit sepeda motor Yamaha Lexi DK 2733 ABO milik KW karena sudah satu tahun menunggak kredit di sebuah perusahaan.

Namun, kedua belah pihak tidak mendapatkan kesepakatan dan memilih untuk melapor ke konter PT BMMS.

KW kemudian meminta GB untuk menemani dirinya ke PT BMMS yang terletak di Jalan Monang-Maning, Kota Denpasar.

Saat tiba di Kantor PT BMMS, pelaku dan korban tetap tak mendapatkan kesepakatan.

Baca juga: Unggah Seruan Demo Copot Jokowi, Mahasiswa di Ambon Ditangkap Polisi dan Jadi Tersangka

KW meminta perpanjangan waktu melunasi kredit. Namun, PT BMMS menilai perusahaan tempat KW mengredit motor telah memberikan batas waktu pembayaran.

"Setelah tiba di lokasi ada pembicaraan dan tidak ada kesepakatan, sehingga terjadi keributan dan akhirnya berlanjut kepada pengeroyokan terhadap korban," kata Jansen.

Entah apa maksud GB, ia tiba-tiba mengeluarkan benda tajam.

Pelaku dan korban akhirnya adu jotos. Baik GB dan KW yang merupakan korban akhirnya melarikan diri dari PT BMMS.

Baca juga: Di Gresik, Ada Posko Pemantauan Warga Isoman, Sediakan Isi Ulang Tabung Oksigen hingga Sembako

Pelaku berinisial WS kemudian mengambil pedang di PT BMMS. Ia menebas GB hingga terkapar di pinggir jalan.

Sebelum ditebas, GB diduga sempat dikeroyok enam pelaku lainnya dengan memukul, melemparkan batu dan kursi ke arah GB.

Sementara itu, KW yang dikeroyok berhasil diselamatkan dengan luka pada bagian kepala.

Pelaku ditangkap

Pada hari yang sama, polisi lalu menangkap para pelaku di lokasi berbeda-beda.

Polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa sebilah pedang dengan gagang pegangan terlepas yang digunakan pelaku WS untuk menebas korban.

Kemudian, empat pedang yang ditemukan di Kantor PT BMMS, tiga kursi plastik untuk melempar korban, sebuah batu untuk melempar korban, dua sepeda motor milik korban yang dibawa ke PT BMMS.

Pelaku dijerat dengan pasal berlapis yakni Pasal 338 KUHP, Pasal 170 ayat (2) ke 1 dan ke 3 KUHP, Pasal 351 Ayat (3) KUHP dan Pasal 2 ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951.

Ketujuh pelaku diancam maksimal 15 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com