Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syukur Deni Bertemu Kapolresta Malam Itu: Alhamdulillah, Ada Bekal buat Satu Minggu

Kompas.com - 26/07/2021, 14:26 WIB
I Kadek Wira Aditya

Editor

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Seorang pedagang kerupuk Sangsara asal Kabupaten Ciamis yang kisahnya viral karena dibangunkan Kapolrestas Tasikmalaya AKBP Doni Hermawan saat tertidur di emperan trotoar Jalan Mitra Batik, Kota Tasikmalaya, bersama anak perempuannya itu diketahui berasal dari Ciamis.

Deni (50) dan anaknya setiap hari berjualan keliling kerupuk buatannya sendiri ke wilayah Kota Tasikmalaya dengan menaiki bus luar kota yang melewati Ciamis-Tasikmalaya.

Baca juga: Catat, Ini 13 Bansos yang Bisa Didapatkan Warga Jabar Saat PPKM Level 4

Adapun anak perempuannya selalu ingin ikut berdagang ke Kota Tasikmalaya untuk menemani dirinya.

"Selalu anak saya suka pingin ikut. Jadi dia suka seneng kalau ikut dagang keliling sama saya. Dari Ciamis saya belum pernah dapat bantuan sama sekali," ungkap Deni saat ditemui di tempatnya biasa jualan, pada Minggu (25/7/2021) malam.

Baca juga: Domisili Bermasalah dan Tak Dapat Bantuan, Suami Istri Jual Alat Rumah Tangga demi Kebutuhan Hidup

Deni selalu membawa 200 bungkus kerupuk Sangsara setiap harinya dengan per bungkusnya dihargai Rp 1.000.

Pun demikian, tak selalu kerupuk dagangannya habis selama berdagang keliling di Kota Tasikmalaya.

Seringnya, hampir selalu ada sisa 20 sampai 30 bungkus dagangannya yang tak terjual dan dibawa kembali ke rumahnya.

"Makanya, alhamdulillah sekali kemarin Pak Kapolresta borong dagangan saya dan malah memberi uang lebih dan paket sembako. Alhamdulillah bisa ada bekal buat satu mingguan. Terima kasih," ungkap Deni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik Putus Akses Padang-Solok, Lalin Macet Parah

Longsor di Sitinjau Lauik Putus Akses Padang-Solok, Lalin Macet Parah

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Desa Waowala Dilanda Hujan Abu

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Desa Waowala Dilanda Hujan Abu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com