Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Warga Makan Bersama di Jalan hingga Polisi Turun Tangan, Begini Ceritanya

Kompas.com - 26/07/2021, 05:54 WIB
I Kadek Wira Aditya

Editor

TASIKMALAYA, KOMPAS.com -  Sebuah video berdurasi 22 detik viral di media sosial pada Minggu (25/7/2021).

Video itu menggambarkan sekelompok warga makan nasi liwet di tengah jalan oleh para pedagang emperan di Jalan Cihideung, Kota Tasikmalaya, dalam rangka syukuran akan berakhirnya Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.

Baca juga: Kota Tasikmalaya Menerapkan PPKM Level 4

Dalam video itu juga, sebagian besar warga tampak tak bermasker dan berkerumun sambil bercanda, akan makan nasi liwet beralaskan daun pisang.

 

Tak jauh dari warga yang berkumpul, tampak juga dalam video itu rentetan barier penyekat jalan berwarna oranye.

Baca juga: Warga Kota Tasikmalaya yang Isoman Dapat Paket Sembako

"Ngaliwet, ngaliwet, ngaliwet, hei dahar heula kadieu (liwet, liwet, liwet, hei, makan dulu ke sini)," ungkap suara pria dalam rekaman tersebut.

 

Video itu lantas mulai ramai tersebar berantai via pesan Whatsapp dan media sosial warga lainnya sejak Minggu siang.

Berdasarkan hasil penyelidikan dan pemeriksaan oleh polisi, video itu dibuat pada Sabtu (24/7/2021).

"Mereka adalah para pedagang emperan di Jalan Cihideung, Kota Tasikmalaya. Sesuai keterangan mereka, acara itu digelar untuk syukuran PPKM akan segera berakhir. Soalnya, mereka selama ini tak berdagang sesuai surat edaran Disperindag Kota Tasikmalaya," ungkap Kepala Polres Kota (Polresta) Tasikmalaya, AKBP Doni Hermawan kepada wartawan lewat sambungan telepon, Minggu (25/7/2021) malam.

 

 

Spontan bahagia saat itu

Semula, para pedagang emperan itu mengira PPKM Level 4 akan berakhir pada Minggu.

"Mereka mengaku bahagia karena PPKM akan berakhir dan melakukan hal spontan makan nasi liwet di tengah jalan. Mereka pun saat itu bahagia PPKM akan berakhir dan memiliki asa akan bisa berdagang kembali seperti sebelumnya. Jadi mereka mengaku spontan melalukan hal itu," tambahnya.

Baca juga: Pidato Lengkap Jokowi soal Perpanjangan PPKM Level 4 hingga 2 Agustus 2021

Namun, Presiden RI Joko Widodo telah memperpanjang kembali PPKM sebagai upaya menekan mobilitas warga supaya penyebaran Covid-19 terkendali sampai tanggal 2 Agustus pada Minggu petang.

 

 

Janji tak mengulangi kembali

Doni menjelaskan, pihaknya tak akan memproses lanjut kasus ini karena para pedagang itu berjanji dan membuat pernyataan tak akan mengulangi perbuatannya.

Mereka juga telah mengaku melanggar protokol kesehatan (Prokes).

Pun demikian, Kepolisian akan memproses secara hukum jika sampai kejadian itu terulang kembali secara disengaja saat pemberlakuan PPKM Level 4.

Baca juga: Viral, Video Warga Ngaliwet Bareng Tanpa Masker di Jalanan Saat PPKM Level 4, Polisi Turun Tangan

"Kalau kasusnya kita sudah selesai, mereka membuat pernyataan tak akan mengulanginya lagi. Mereka pun mengaku telah melanggar prokes dan tak akan melakukan hal sama kembali," ungkapnya.

(Penulis Kontributor Tasikmalaya, Irwan Nugraha | Editor Aprillia Ika)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Misteri Potongan Tubuh Bercelana Biru Dalam Parit di Pontianak

Regional
Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Remaja Putri 15 Tahun di Kapuas Hulu Dicabuli 8 Pemuda, 4 Pelaku Bawah Umur

Regional
Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Hampir Sebulan Buron, Rutan di Lampung Baru Minta Bantuan Polisi Cari Napi Kabur

Regional
Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Saat 15 Ton Garam Disemai di Langit Gunung Marapi untuk Cegah Hujan Lebat...

Regional
[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Pensiunan Guru Ditipu Rp 74,7 Juta | Buntut Dugaan Pemalakan Dishub Medan

Regional
Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Cerita Korban Banjir Luwu yang Rumahnya Hanyut Terbawa Arus, Kini Menanti Perbaikan

Regional
Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Ada Ritual Biksu Thudong, Polresta Magelang Siapkan Pengamanan Estafet

Regional
Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Mahakam Ulu Banjir Bandang, BPBD Baru Bisa Dirikan 1 Posko Pengungsian karena Akses Terputus

Regional
Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Mahakam Ulu Terendam Banjir: Ketinggian Air Capai 4 Meter, Ratusan Warga Mengungsi

Regional
Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Baru Satu Minggu Dimakamkan, Makam Pemuda di Tarakan Dibongkar karena Ada Dugaan Penganiayaan

Regional
Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Nenek 65 Tahun di Sorong Diperkosa 5 Orang hingga Tewas, 1 Pelaku Ditangkap

Regional
Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Bukit Kessapa, Tempat Bersejarah Penyebaran Ajaran Buddha yang Jadi Titik Awal Perjalanan Bhikku Thudong

Regional
Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Lagi, 1 Anak di Gunungkidul Meninggal karena DBD, Total Ada 600 Kasus

Regional
Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Mahakam Ulu Banjir Parah, Kantor Pemerintahan dan Mapolsek Terendam

Regional
Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Banjir Rendam 37 Desa di Mahakam Hulu, BPBD: Terparah Sepanjang Sejarah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com