Ning, sapaan Siti Wahyuningsih menambahkan, tabung oksigen itu langsung didistribusikan ke masing-masing rumah sakit rujukan Covid-19 di Solo.
Menurutnya kebutuhan oksigen di Solo dalam sehari sebanyak 40-50 ton. Sehingga bantuan tabung oksigen sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan oksigen di Solo.
"Kalau 14 ton oksigen dipakai di Solo sehari itu tidak cukup. Kebutuhan di Solo itu sekitar 40-50 ton oksigen perhari. Dengan adanya tabung ini sangat-sangat membantu," kata Ning.
Selain tabung oksigen dari Singapura, Solo juga mendapat bantuan oxygen concentrator dari Kementerian Kemaritiman dan Investasi sebanyak 150 unit.
Bantuan oxygen concentrator ini juga langsung didistribusikan ke 15 rumah sakit rujukan Covid-19 Solo.
"Pembagian (oxygen concentrator) tergantung prioritas," ungkap dia.
Baca juga: Paman Saya yang Positif Covid-19 Diikat, Diseret dan Dipukuli Masyarakat seperti Binatang
Pihaknya berharap, bantuan baik tabung oksigen maupun oxygen concentrator tersebut bisa segera dimanfaatkan rumah sakit untuk penanganan Covid-19.
Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Solo, Aries Baroto mengatakan, hibah 200 tabung oksigen dari Singapura untuk penanggulangan Covid-19 Solo mendapat perlakuan khusus.
Bea Cukai langsung memproses pengeluaran hibah 200 tabung oksigen dari Singapura untuk Solo tersebut setelah menerima rekomendasi dari Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).
"Karena ini termasuk bantuan dalam rangka penanggulangan Covid-19 jadi mendapat perlakuan khusus. Jadi mendapat pembebasan berdasarkan keputusan rekomendasi dari BNPB," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.