Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Pala, Pulau Run di Tengah Laut Banda Ditukar dengan Manhattan di Amerika

Kompas.com - 24/07/2021, 13:13 WIB
Rachmawati

Editor

Sumber

Di awal abad ke-17 Verenigde Oostindische Compagnie (VOC), kongsi dagang Belanda, tiba di Kepulauan Banda dan mulai menguasai satu per satu pulau utamanya.

VOC berhasil menguasai Banda dengan melakukan genosida terhadap penduduk asli Banda.

Jumlah penduduk asli Banda yang tadinya ada 15.000 jiwa menjadi tersisa 600 orang saja. Bahkan, banyak penduduk asli yang tersisa memilih untuk hengkang dari Banda.

Untuk menggarap perkebunan pala di Banda, VOC mengimpor buruh kebun dari daerah-daerah lain di Nusantara.

Baca juga: Bunyi Dentuman Keras dan Getaran bak Gempa Hebohkan Warga di Pulau Banda

Bersamaan dengan kekuasan VOC di pulau-pulau besar Banda, Inggris datang untuk mendirikan koloni di pulau-pulau terpencilnya, yaitu Pulau Run dan Ay, pada tahun 1616.

Mengetahui hal tersebut, VOC merasa terancam dan menganggap Inggris berupaya untuk memonopoli perdagangan pala serta mengusir VOC.

Belanda dan Inggris kemudian terlibat dalam pertempuran selama 50 tahun karena Belanda ingin sepenuhnya menguasai Kepulauan Banda, tapi masih ada Inggris di Pulau Run.

Sejak tahun 1621, Belanda telah mencengkeram 10 dari 11 pulau di Banda, kecuali Pulau Run.

Baca juga: Kanji Rumbi Kuliner Ramadhan Khas Aceh, Gunakan Banyak Rempah, Dipercaya Tingkatkan Imun Tubuh

Peta pulau Run yang dibuat oleh Johannes Vingboons. Österreichische Nationalbibliothek Peta pulau Run yang dibuat oleh Johannes Vingboons.
Dan akhirnya, demi mendapatkan Pulau Run yang hanya seluas 6 kilometer persegi atau 600 hektare itu, Belanda memberikan Niew Amsterdam, daerah jajahannya di benua Amerika, kepada Inggris.

Meski luas Niew Amsterdam 18 kali lipat dari Run, kesepakatan itu sangat menguntungkan Belanda. Penguasaan atas Run membuat Belanda akhirnya dapat menguasai seluruh Kepulauan Banda, satu-satunya kawasan penghasil pala di dunia kala itu.

Namun perbandingan Run dan Niew Amsterdam itu hanya berlaku di masa lalu.

Kala itu, hamparan tanah rawa di Niew Amsterdam memang tak menjanjikan apa-apa, tapi kini tempat itu berkembang menjadi Manhattan. Daerah yang dulunya hanya merupakan pos dagang bulu binatang itu kini menjelma menjadi salah satu kota paling maju di dunia.

Baca juga: 7 Tradisi Unik Jelang Ramadhan di Tanah Air, Balurkan Rempah Tradisional hingga Makan Telur Ikan Mimi

Pulau itu adalah pusat ekonomi global yang berada di jantung New York City, megapolitan paling masyhur di Amerika Serikat.

Saat Manhattan menjadi kota penting dunia yang ditaburi pencakar langit, butik, kampus, serta restoran dan bar, Run hanya berisi segelintir sepeda motor dan dua sekolah setingkat SMP.

Saat Manhattan menjadi tanah harapan bagi jutaan imigran, Run tak lebih dari noktah kecil di dunia tanpa jaringan internet dan sebagian masyarakatnya bercita-cita melihat Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,8 Guncang Seram Bagian Timur Maluku, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Pencarian Pria yang Hilang Diterkam Buaya di Ende Berlanjut

Regional
WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

WN Papua Nugini Ditangkap karena Membawa Dua Butir Amunisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com