Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Turun ke Jalan karena Psikologis Warga Sedang Marah, Lemah, Pasrah, dan Butuh Pemimpin"

Kompas.com - 21/07/2021, 15:36 WIB
Dendi Ramdhani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyikapi perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dengan turun langsung ke jalan membagikan bantuan sembako dan uang kepada masyarakat.

Dengan mengendarai sepeda motor, pria yang akrab disapa Emil itu mengitari wilayah Pangalengan hingga Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Baca juga: Jika PPKM Darurat Diperpanjang, Saya Akan Serahkan Seluruh Karyawan ke Negara agar Diberi Makan

 

Kegiatan itu sudah ia mulai sejak Selasa (20/7/2021) atau bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.

Baca juga: Ridwan Kamil Akui PPKM Darurat Tidak Menyenangkan, tetapi...

Sepanjang jalan, Emil menyapa warga dari mulai pedagang kecil, pemetik teh, petugas kebersihan, hingga tukang becak.

Usai berbincang, mantan Wali Kota Bandung itu membagikan sembako berisi beras, tepung, minyak, biskuit, dan susu. Dia juga merogoh sejumlah uang dari sakunya dan memberikannya ke warga.

Penerima sembako mayoritas warga terdampak pandemi yang mengandalkan pendapatan harian untuk menyambung hidup.

Emil menjelaskan, ide membagikan sembako itu muncul setelah dia mendapat data penerima bantuan sosial dari pemerintah pusat.

Namun, dia meyakini masih banyak warga yang belum terbantu. Emil bersama istrinya, Atalia Praratya, memutuskan untuk turun ke jalan membagikan bantuan bagi warga.

"Dalam PPKM Darurat pasti ada warga terdampak baru yang gak masuk ke data formal. Ini agak sulit, harus improvisasi di lapangan. Pemprov bersama kota kabupaten menyisihkan anggaran untuk mereka yang tidak tercover pusat," papar Emil di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Rabu (21/7/2021).

Warga marah

Emil mengatakan, turun ke jalan merupakan cara untuk meredam kekecewaan warga yang sudah lelah dengan pandemi Covid-19.

Menurut Emil, kehadiran pemimpin daerah sangat dibutuhkan langsung oleh warga.

"Saya turun ke jalan karena psikologis warga sedang marah, melemah, pasrah, dan butuh support pemimpin. Sehingga dengan kehadiran pemimpin, secara langsung diharapkan menaikkan moral dan semangat pada saat sulit," paparnya.

Ia pun mengajak seluruh komunitas di Jabar untuk ikut membantu mendistribusikan sembako bagi warga yang tak tercatat dalam penerima bansos pemerintah.

"Karena dinamika di lapangan tidak mudah. Kita perlu kolaborasi, sehingga saya mengajak dalam tujuh hari ke depan komunitas yang mau berbagi. Kami ada logistik sembakonya, tapi kekurangan pasukan menyisir mereka yang tidak terdata secara formal," kata dia.

Bantuan tak sesuai

Emil tak menampik bantuan yang diberikan tak sesuai dengan jumlah warga yang membutuhkan.

Program pembagian sembako itupun hasil kolaborasi dana Pemprov Jabar dan sumbangan dari dermawan.

"Tidak pernah ideal, tapi kita maksimalkan dari CSR, pertemanan. Contoh dari anggaran (Pemprov Jabar) yang tadinya buat obat 100 persen, kemudian pemerintah pusat juga bikin program obat gratis. Jadi setengahnya sudah saya putuskan akan disisihkan untuk bantuan sembako dan tunai kepada yang tidak terdaftar formal yang tadinya dari biaya obat," ujar Emil.

Emil akan terus turun ke jalan membagikan sembako hingga perpanjangan PPKM Darurat usai.

Rencananya, dia akan menyisir wilayah Bekasi, Bogor, Cianjur, hingga akhir pekan nanti. Sementara istrinya, melakukan hal serupa di titik berbeda.

"Nah, itulah keindahan punya istri yang hiperaktif. Jadi enggak mau bareng suami karena punya wilayah kebaikan sendiri yang cukup kompleks. Ya, melakukan hal sama intinya, tapi beda wilayah," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com