Pedagang sapi menggunakan jasa salon sapi dengan harapan sapi menjadi lebih menarik perhatian calon pembeli.
Salon sapi Nur Sungu memungut biaya sebesar Rp 30.000 untuk membersihkan kuku dan Rp 20.000 untuk tanduk seekor sapi.
Permintaan jasa meningkat
Menjelang Hari Raya Idul Adha atau ketika permintaan sapi untuk hewan kurban meningkat, merupakan masa panen bagi salon sapi Nur Sungu.
"Mulai ramai pekerjaan ya sejak sebulan sebelum hari penyembelihan (Idul Adha) besok," ujar Nur kepada Kompas.com, Senin.
Di hari-hari ramai order itu, setiap orang dari enam anak buah Nur Sungu bisa mendapatkan pekerjaan mendandani enam ekor sapi dalam sehari, meskipun Pasar Dimoro hanya buka dua kali dalam siklus lima hari kalender Jawa.
Artinya, total sekitar 36 ekor sapi yang menggunakan jasa salon sapi yang berada di pasar hewan terbesar di Blitar.
"Kebanyakan sapi yang disalon ya otomatis yang besok mau disembelih. Tapi kan yang nyalonkan pedagangnya, biar cepat laku," ujar Nur Sungu.
Setelah momen Idul Adha, ujarnya, salon sapi miliknya bakal sepi selama satu hingga dua bulan.
Jasa panggilan
Di hari-hari biasa setelah Idul Adha, jasa salon sapi Nur Sungu yang sudah berdiri sejak 1990-an sepi pelanggan.
Untuk itu, di hari biasa, jasa salon sapi Nur juga melayani panggilan.
Karena kebersihan kaki termasuk pemotongan kuku sapi sebenarnya merupakan bagian dari upaya menjaga kesehatan sapi, tidak hanya pedagang sapi yang menggunakan jasa salon sapi Nur Sungu tapi juga peternak sapi.
"Mungkin peternaknya mau menjual sapi yang disalonkan, tapi tidak pun pembersihan kaki ini kan juga untuk kesehatan sapi juga," ujar Nur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.