Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapi-sapi Berdandan Menjelang Hari Raya Kurban

Kompas.com - 20/07/2021, 09:42 WIB
Asip Agus Hasani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Di sudut paling belakang area Pasar Hewan Dimoro, Kota Blitar, Senin pagi (19/7/2021), dua pria tengah membersihkan kuku dan tanduk dua ekor sapi.

Salah satunya terlihat sedang sibuk membersihkan kaki seekor sapi berukuran besar.

Baca juga: Setelah Pedagang, Pengusaha Hotel dan Restoran Juga Ikut Kibarkan Bendera Putih

"Ini membersihkan dan memotong kukunya," ujar pria itu menjelaskan yang sedang dia lakukan pada kaki sapi jenis metal itu.

Baca juga: Jika PPKM Darurat Diperpanjang, Saya Akan Serahkan Seluruh Karyawan ke Negara agar Diberi Makan

Sebelum memotong kuku sapi, lebih dulu diletakkan balok kayu di bawah telapak kaki sapi.

Lalu dengan menggunakan tatah kayu dan palu, kuku mulai dipotong. Sekilas, yang dia kerjakan lebih menyerupai seorang tukang kayu yang sedang melubangi sebatang balok kayu.

Sementara pria satunya lagi membersihkan tanduk sapi dengan menggunakan sebilah sabit.

Kepala sapi yang sedang dibersihkan tanduknya, diikatkan erat pada pipa besi yang biasa digunakan untuk menambat sapi.

Kemudian dengan sabit di tangan kanannya, tanduk dibersihkan seperti orang yang sedang membersihkan kulit sebatang kayu.

Sabit ditekan ke pangkal tanduk, kemudian ditarik ke arah ujung sehingga bagian luar tanduk mengelupas.

"Ukuran tanduk menjadi kecil setelah kita bersihkan," ujar pria bernama Dwi (47).

Salon sapi

Meski tanpa plakat, semua pedagang sapi di Pasar Dimoro di Jalan Batanghari tahu bahwa di sudut area itu adalah tempat mereka bisa mendandani sapi dagangan mereka agar terlihat lebih bersih dan sehat.

Dwi membersihkan dan memotong kuku sapi di salon sapi Pasar Dimoro, Kota BlitarKOMPAS.COM/ASIP HASANI Dwi membersihkan dan memotong kuku sapi di salon sapi Pasar Dimoro, Kota Blitar

Mereka biasa menyebut tempat itu sebagai salon sapi.

Pemiliknya bernama Nur Rohman yang biasa juga dipanggil Nur Sungu. Sungu adalah Bahasa Jawa untuk tanduk.

Namun jauh dari bayangan salon kecantikan, peralatan yang digunakan di salon sapi itu antara lain, tatah, sabit, palu, amplas, hingga gergaji besi.

Pedagang sapi menggunakan jasa salon sapi dengan harapan sapi menjadi lebih menarik perhatian calon pembeli.

Salon sapi Nur Sungu memungut biaya sebesar Rp 30.000 untuk membersihkan kuku dan Rp 20.000 untuk tanduk seekor sapi.

Permintaan jasa meningkat

Menjelang Hari Raya Idul Adha atau ketika permintaan sapi untuk hewan kurban meningkat, merupakan masa panen bagi salon sapi Nur Sungu.

"Mulai ramai pekerjaan ya sejak sebulan sebelum hari penyembelihan (Idul Adha) besok," ujar Nur kepada Kompas.com, Senin.

Nur Sungu, pemilik salon sapi di Pasar Dimoro, Kota BlitarKOMPAS.COM/ASIP HASANI Nur Sungu, pemilik salon sapi di Pasar Dimoro, Kota Blitar

Di hari-hari ramai order itu, setiap orang dari enam anak buah Nur Sungu bisa mendapatkan pekerjaan mendandani enam ekor sapi dalam sehari, meskipun Pasar Dimoro hanya buka dua kali dalam siklus lima hari kalender Jawa.

Artinya, total sekitar 36 ekor sapi yang menggunakan jasa salon sapi yang berada di pasar hewan terbesar di Blitar.

"Kebanyakan sapi yang disalon ya otomatis yang besok mau disembelih. Tapi kan yang nyalonkan pedagangnya, biar cepat laku," ujar Nur Sungu.

Setelah momen Idul Adha, ujarnya, salon sapi miliknya bakal sepi selama satu hingga dua bulan.

Jasa panggilan

Di hari-hari biasa setelah Idul Adha, jasa salon sapi Nur Sungu yang sudah berdiri sejak 1990-an sepi pelanggan.

Untuk itu, di hari biasa, jasa salon sapi Nur juga melayani panggilan.

Karena kebersihan kaki termasuk pemotongan kuku sapi sebenarnya merupakan bagian dari upaya menjaga kesehatan sapi, tidak hanya pedagang sapi yang menggunakan jasa salon sapi Nur Sungu tapi juga peternak sapi.

"Mungkin peternaknya mau menjual sapi yang disalonkan, tapi tidak pun pembersihan kaki ini kan juga untuk kesehatan sapi juga," ujar Nur. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com