KUPANG, KOMPAS.com - Manajemen Rumah Sakit Umum Siloam Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) nyaris menjadi korban pemerasan seorang pria yang mengaku sebagai perwira polisi Polsek Kelapa Lima.
Direktur Rumah Sakit Umum Siloam Hans Lie mengaku, awalnya petugas pelayanan konsumen mendapat telepon dari seseorang yang mengaku bernama Iptu Dominggus dari Polsek Kelapa Lima, Senin (19/7/2021) siang.
"Dia menelepon menggunakan nomor ponsel dan mengaku bernama Iptu Dominggus dari Polsek Kelapa Lima," ujar Hans, saat dihubungi Kompas.com, Senin malam.
Baca juga: Heboh Video Warga Nekat Gotong Jenazah Covid-19 dari RS, Ini Alasan Keluarga Duka
Ungkit kasus pengambilan paksa jenazah Covid-19
Saat menelepon, pria tersebut menanyakan soal kasus pengambilan paksa jenazah pasien Covid-19 di RSU Siloam, Sabtu (17/7/2021) yang lalu.
Kepada petugas rumah sakit, pria itu mengaku hendak memroses insiden pengambilan paksa jenazah.
Selanjutnya, petugas memberikan nomor ponsel Juliandro Mesada, salah seorang manajer RSU Siloam.
Kepada Juliandro, penelepon tersebut mengaku kalau Kapolda NTT marah-marah karena pasien lolos dari RSU Siloam.
Penelepon juga menjanjikan kalau 15 orang polisi siap disiagakan di setiap rumah sakit untuk berjaga setiap hari.
"Namun, penelepon meminta dana operasional Rp 5 juta setiap bulan selama masa pandemi," ungkap Hans.
Baca juga: Jenazah Pasien Covid-19 Diambil Paksa di Kupang, Ini Langkah Kepolisian