Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditahan Selama 4 Jam, 28 Demonstran yang Tolak PPKM di Ambon Akhirnya Dibebaskan

Kompas.com - 16/07/2021, 20:47 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Sebanyak 28 demonstran yang ditangkap saat aksi unjuk rasa menolak pemberlakuan penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kota Ambon akhirnya dibebaskan pada Jumat (16/7/2021) malam.

Mereka dibebaskan setelah empat jam menjalani pemeriksaan dan pembinaan di Polsek Pos Kota.

Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Kombes Pol Leo Surya Nugraha Simatupang menyebutkan demonstran yang dibebaskan berjumlah 28 orang, termasuk seorang warga.

“Sudah dibebaskan semuanya tadi saat menjelang magrib. Jumlahnya 28 orang ada seorang mahasiswi dan juga seorang warga,” kata Leo kepada Kompas.com.com saat dikonfirmasi via telepon seluler, Jumat malam.

Leo menambahkan, puluhan demonstran didata dan dibina petugas sebelum dibebaskan.

Baca juga: Stasiun Pengisian Oksigen Gratis Pemprov Jatim Dibuka Besok, Catat Syarat dan Ketentuannya...

“Kita periksa, kita data dan bina mereka agar ke depan tidak mengulangi lagi perbuatannya,” katanya.

Leo menambahkan, polisi juga akan berkoordinasi dengan rektor agar bisa memerhatikan mahasiswanya. Mengingat, Kota Ambon sedang berada pada zona merah atau risiko tinggi penularan Covid-19.

“Data mereka sudah ada dan akan diserahkan kepada para rektor agar kejadian ini tidak terulang lagi. Ambon saat ini zona merah dan masuk dalam PPKM Mikro diperketat,”katanya.

Tes cepat antigen

Leo menambahkan, sebelum dibebaskan, puluhan pengunjuk rasa itu menjalani tes cepat antigen.

“Tadi mereka semua ikut tes rapid antigen sebelum dipulangkan,” kata Leo.

 

Tes cepat antigen dilakukan kepada para pengunjuk rasa untuk memastikan kondisi mereka.

“Kita ingin memastikan mereka ini aman dari Covid-19 atau tidak,” ujarnya.

Ia menambahkan, sebagian hasil tes cepat antigen telah keluar.

“Ada sebagian yang sudah keluar hasilnya negatif dan sebagian lagi sementara masih diproses,” katanya.

Salah satu pengunjuk rasa yang ditangkap, Hijrah mengakui selama ditahan mereka diperiksa, dibina, dan menjalani tes cepat antigen.

Baca juga: Demo Tolak PPKM Mikro di Ambon Berujung Bentrok, Sejumlah Mahasiswa Ditangkap

Polisi juga mengambil sidik jari dan foto para pengunjuk rasa itu.

“Iya, kami sudah dibebaskan, setelah didata, diambil sidik jari dan difoto berulang kali,” ujarnya.

Hijrah mengaku telah menyampaikan agar Kapolresta Ambon bisa memediasi para mahasiswa dengan Wali Kota Ambon Richard Louhanapessy.

Sehingga, mahasiswa bisa menyampaikan aspirasi secara langsung tanpa harus turun ke jalan.

“Kita juga minta pak Kapolresta untuk bantu koordinasi dengan Wali Kota Ambon agar kita bisa audiensis guna menyampaikan aspirasi,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com