"Gak ada ruangan khusus ya, sel nya disatukan dengan narapidana lainnya. Apalagi, ruangan sel tahanan di kita kan penuh juga. Jadi disatuin bareng tahanan lainnya," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Tasikmalaya Davi Baria, kepada wartawa di Lapas Kelas II B Tasikmalaya, Kamis siang.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dedi Mulyadi tersentuh dengan nasib Sudrajat, kuli bangunan yang dipecat gara-gara buka masker ketika hendak minum es di tempatnya kerja.
"Dia ceritanya, waktu itu kerja pakai masker. Terus beli es di luar bangunan, kemudian masuk lagi ke area. Minum es buka masker, kemudian ketahuan sekuriti disuruh pulang. Sebenarnya pakai masker, cuma diturunin pas mau minum es," ungkap Dedi mengulangi cerita Sudrajat.
Dedi pun meminta kuli bangunan yang bernama Sudrajat itu mengambil sisi positif dari pengalaman yang dialaminya itu.
Selain itu, Dedi juga menawari Sudrajat pekerjaan. Ada dua tawaran yang diberikan yakni bekerja sebagai kuli bangunan di kediaman Dedi di Lembur Pakuan atau disiapkan modal usaha.
"Pertama, saya tawari kerja di lingkungan tempat tinggal saya, bisa jadi tukang tembok, merawat taman, atau apa saja yang dia mau. Kedua saya siapkan pelatihan usaha berikut untuk modal usahanya," kata Dedi Mulyadi melalui ponselnya, Senin (12/7/2021) dikutip dari Tribun Jabar.
Sebuah video yang memperlihatkan seorang vaksinator diduga tidak menekan jarum suntik saat sedang melakukan vaksinasi kepada seorang warga viral di media sosial.
Diketahui, video itu diambil di Puskesmas Wadas, Telukjambe Timur, Karawang.
Saat itu ada tiga perempuan pegawai ritel bahan bangunan yang melakukan vaksin Covid-19, yakni I, R, dan T. Video tersebut diunggah oleh warga yang bernama T.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @halokrw tampak terlihat jarum suntik yang sudah menempel ke kulit, diduga tidak ditekan vaksinator dan langsung dicabut.
Terkait dengan video itu, vaksinator Puskesmas Wadas, Maola Nurulshinta (53) angkat bicara.
Kata Maola, ia merasa yakin telah menyuntikkan vaksin sesuai dengan prosedur.
Saat menyuntik, sambungnya, dia menggunakan teknik menekan dengan bagian bawah menggunakan telapak tangan.
"Saya tarik dagingnya, lalu suntik. Kemudian kita tekan dengan telapak tangan," ujar Maola.
Saat ini Maola telah menyuntikkan vaksin ke lebih dari 8.000 orang.
"Bukan satu atau dua orang saya suntik, saya sudah suntik ratusan orang beberapa hari terakhir," ungkapnya.