Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Jateng soal Penyembelihan Hewan Kurban: Kalau Diserahkan ke RPH Lebih Bagus

Kompas.com - 14/07/2021, 16:20 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Menjelang Hari Raya Idul Adha 20 Juli mendatang, masyarakat Jawa Tengah (Jateng) diminta menyembelih hewan kurban di rumah pemotongan hewan (RPH).

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mengatakan, selama masa pandemi, penyembelian hewan kurban memang diarahkan dilakukan di RPH.

Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya kerumunan yang biasanya terjadi saat penyembelihan hewan kurban dan pembagian daging di masjid atau mushala.

"Biasanya kalau pemotongan hewan itu masyarakat tidak hanya mau mendapatkan dagingnya saja tetapi juga mau melihat penyembelihannya sehingga potensi kerumunan sangat tinggi. Kalau bisa diserahkan ke RPH lebih bagus. Karena ini masa pandemi maka pemotongannya kita arahkan ke RPH sehingga tidak ada penumpukan," kata Taj Yasin usai mengecek kesiapan RPH Penggaron, Kota Semarang, Rabu (14/7/2021).

Baca juga: Lampu Jalan Dipadamkan Saat PPKM Darurat, Mobilitas Warga Jateng Berkurang

Pria yang akrab disapa Gus Yasin ini meminta setiap panitia kurban mulai mendata penerima daging kurban sebelum pelaksanaan penyembelihan hewan kurban.

Pendataan itu diperlukan agar daging yang telah dipotong di RPH bisa langsung dikemas dan dikirim ke penerima sehingga tidak ada kerumunan.

"Nanti dari sini (RPH) bisa langsung dibagikan. Kalau bisa dikemas saja dari sini. Lagi pula ini masih ada waktu untuk mendata. Kalau di RPH itu bisa menghitung satu sapi itu berapa kilo dan bisa dibagi kepada berapa orang. Sehingga tinggal diantar atau diabagikan ke masyarakat oleh panitia dan tidak perlu datang ke mushala atau masjid," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Gus Yasin mengungkapkan kesadaran masyarakat untuk menyembelih hewan kurban sangat tinggi tahun ini.

"Tadi saya tanya (pengelola RPH) untuk tahun kemarin ada 180 ekor, tahun ini lebih dari 200. Artinya kesadaran masyarakat untuk menyembelih kurban di RPH ini sangat tinggi," katanya.

Baca juga: Dari 25 Daerah, Zona Merah di Jateng Berkurang Jadi 19

Menurutnya, pihak RPH Penggaron menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat kepada karyawannya.

Karyawan yang bertugas saat penyembelihan hewan kurban akan diperiksa kesehatan dan menjalani tes swab.

Pemeriksaan kesehatan itu dilakukan sehari sebelum Idul Adha dan setiap karyawan diberikan tanda khusus.

"Jadi nanti yang menyembelih akan di-swab dulu dan dicek kesehatannya terus dikasih gelang supaya hasil pengecekan tidak dipinjam-pinjamkan. Pihak RPH juga sudah membagi waktu penyembelihan, tidak diselesaikan satu hari saja," ungkapnya.

Gus Yasin juga mendorong agar RPH Penggaron dikembangkan dengan menambah fasilitas pengalengan daging kurban.

"Kita juga dorong untuk itu. Tahun lalu Baznas sudah memulai, nah ini kita dorong karena saya lihat lahannya juga masih luas jadi bisa dikembangkan lagi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com