SEMARANG, KOMPAS.com - Jumlah daerah zona merah atau resiko penularan tinggi di Jawa Tengah berkurang menjadi 19 daerah.
Sebelum pemberlakuan PPKM Darurat, tercatat ada 25 daerah zona merah di Jawa Tengah.
Adapun 19 daerah tersebut yakni Klaten, Kota Semarang, Purworejo, Kendal, Batang, Kabupaten Semarang, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Brebes, Pati, Rembang, Kota Pekalongan, Sukoharjo, Kebumen, Kota Tegal, Pemalang, Karanganyar, dan Sragen.
Baca juga: Nekat Buka Saat PPKM Darurat, 5 Salon dan Spa di DIY Disegel
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, sebenarnya selama penerapan PPKM darurat daerah dengan zona apapun tetap berdasarkan status level.
Namun, dari catatan terakhir daerah zona merah di Jawa Tengah sudah berkurang menjadi 19 kabupaten/kota.
"Kalau zonanya sekarang dalam kondisi darurat kita berlakukan sama. Zonanya pakai leveling yang ada saja. Jadi kalau pakai ini zona itu 19 kabupaten/kota masuk kategori merah," jelas Ganjar usai rapat penanganan Covid-19, Senin (12/7/2021).
Kendati demikian, Ganjar meminta pengurangan mobilitas dan sosialisasi masyarakat ditingkatkan untuk menekan laju penularan virus.
"Kita tadi bicara dengan kawan-kawan terkait dengan ikhtiar para bupati wali kota untuk mengurangi mobilitas yang cukup tinggi. Mobilitas yang cukup tinggi ini punya dampak yang membahayakan. Kalau itu tidak dikendalikan kita khawatir terjadi penularan yang jauh lebih cepat. Maka kita lagi-lagi komunikasi dan sosialisasi dengan masyarakat," tegasnya.
Baca juga: Baru 25 Persen Warga Gunungkidul Divaksin
Ganjar menyebut sejumlah daerah dengan catatan kasus aktif tertinggi di Jawa Tengah.
"Kota Semarang 1.852 kasus, Klaten 1.554 kasus, Banjarnegara 1.415 kasus, Kendal 1.349 kasus dan Kebumen 1.251 kasus," ungkapnya.
Sedangkan, kasus baru tertinggi saat ini ada di Kota Semarang, Pemalang, Kendal, Klaten dan Banjarnegara.
"BOR-nya membaik. Saat ini ICU sudah turun di angka 77,83 persen. Sementara tempat tidur isolasi juga turun menjadi 85,07 persen. Kemarin kita sempat deg-degan, maka saya minta teman-teman bupati/wali kota menambah ICU dan isolasi. Saya tetap minta dilakukan penambahan ICU dan dukungan rumah sakit darurat," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.