Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gotong Royong Saat Pandemi, Dokter Layani Konsultasi Online, Petani Bagikan Hasil Panennya

Kompas.com - 14/07/2021, 09:49 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Saat pemerintah Indonesia kewalahan menangani pandemi Covid-19, gerakan masyarakat bermunculan untuk membantu warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman).

Pengamat mengatakan gerakan warga itu mengatasi masalah yang seharusnya sudah diantisipasi oleh pemerintah.

Ketika keluarga salah satu teman dekatnya terkena Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri, dokter Riyo Pungki Irawan menyadari bahwa ada banyak pasien isoman yang tidak terpantau.

Baca juga: Sediakan Makanan Murah di Tengah Pandemi, Warung Ini Jual Soto Ayam Rp 2.000 Per Porsi

Dokter kesehatan anak yang berbasis di Yogyakarta itu memutuskan untuk membuka layanan konsultasi kesehatan gratis, dan mencantumkan nomor WhatsApp pribadinya di Twitter.

Sejak membuka layanan telemedicine pada tanggal tujuh Juli, sudah sekitar 800 orang yang meminta konsultasi, kata dokter Riyo. Ia dihubungi begitu banyak orang, sehingga akhirnya mengajak rekan-rekannya sesama dokter untuk membantu.

Kepada BBC News Indonesia, dokter berusia 24 tahun itu menjelaskan bahwa ia hanya melayani konsultasi medis, dan tidak melayani permintaan ambulans dan suplai obat.

Baca juga: Cerita Pemuda di Pamekasan Blusukan ke Rumah Warga Isoman, Bagikan Sembako hingga Masker

Dokter Riyo mengatakan banyak pasien isoman minum obat tanpa pengawasan dokter.Riyo Irawan Dokter Riyo mengatakan banyak pasien isoman minum obat tanpa pengawasan dokter.
Dokter Riyo juga tidak memberikan resep, tetapi sekadar merekomendasikan obat yang boleh dan tidak boleh diminum.

Menurutnya, banyak pasien isoman minum obat tanpa pengawasan dokter.

"Rata-rata pasien sudah minum obat duluan, tanpa pengawasan, tanpa tahu bahwa sebenarnya ini tidak butuh, karena banyak broadcast dari grup WhatsApp dan sebagainya tentang obat ini-itu. Jadi kita membenarkan terapinya," kata dokter Riyo.

Sang dokter mengatakan bahwa dengan inisiatif ini, ia bermaksud memperkuat sistem pelayanan kesehatan yang sudah ada.

Baca juga: Warung Bubur Ayam di Semarang Tiap Hari Gratiskan Ratusan Porsi untuk Warga yang Isolasi Mandiri

Pemerintah telah menggandeng 11 platform telemedicine untuk membantu para pasien isoman namun, saat pandemi di Indonesia sedang parah-parahnya, permintaan untuk konsultasi pun membludak.

"Jadi kita membantu menambah dokternya saja supaya obat-obat yang sudah didistribusikan memang tepat penggunaannya," ungkapnya.

Petani bagikan hasil panennya

Djoky mengatakan banyak orang membutuhkan bantuannya karena mereka tidak ditolong oleh orang-orang di sekitar mereka.Djoky Haryadi Djoky mengatakan banyak orang membutuhkan bantuannya karena mereka tidak ditolong oleh orang-orang di sekitar mereka.
Dokter Riyo adalah satu dari sekian banyak anggota masyarakat yang tergerak untuk saling membantu pada saat pandemi di Indonesia memasuki fase terburuk.

Di Purwakarta, Jawa Barat, seorang petani bernama Djoky Haryadi membagikan beras hasil panennya sendiri kepada anggota komunitasnya yang tengah menjalani isolasi mandiri. Ia juga membantu menyuplai vitamin dan mencarikan tabung oksigen.

"Kebetulan pas panen harga gabah kering hanya diterima Rp3000 rupiah, saya bagikan saja ke teman-teman sebagai amal saleh," katanya kepada BBC News Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Mobil Travel Terjun ke Sungai di Musi Rawas, 4 Korban Tewas

Regional
Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Laga Final Persib vs Madura, Polisi Pertebal Pengamanan

Regional
Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Jembatan Kawanua di Maluku Tengah Putus, Akses Transportasi 3 Kabupaten Lumpuh

Regional
Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Trauma, Korban Banjir Lahar Dingin Sumbar Takut Masuk Rumah

Regional
Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Detik-detik Waisak di Candi Borobudur, 866 Personel Gabungan Disiagakan

Regional
Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Remaja 16 Tahun di Buton Tengah Dicabuli 8 Orang Pria

Regional
Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Pagi Ini Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus

Regional
Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Wali Kota Makassar Danny Pomanto jadi Narasumber dan Penanggap di 10th WWF 2024

Regional
Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Kapal Nelayan Hilang Kontak di Perairan Rokan Hilir Riau, 2 Korban dalam Pencarian

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com