Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Polisi Medan Berpantun ke Pelanggar Prokes Saat Operasi PPKM Darurat

Kompas.com - 13/07/2021, 15:56 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Seorang polisi di Medan, Sumatera Utara menjadi perbincangan warganet usai video yang merekam dirinya tengah berpantun saat operasi PPKM darurat viral di media sosial.

Polisi itu bernama Iptu Nanang Kusumo. Sehari-hari dia bertugas di Direktorat Lalulintas Polda Sumut sebagai Perwira Administrasi (Pamin) I STNK.

Pada saat penerapan PPKM Darurat di Kota Medan sejak Senin (12/7/2021) kemarin, Iptu Nanang ikut terjun ke lapangan.

Tugasnya menyosialisasikan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker kepada pengguna jalan yang melewati jalur-jalur penyekatan dalam kota.

Baca juga: Kuli Bangunan Sempat Viral karena Tak Pakai Masker dan Dipecat Langsung, Begini Nasibnya Sekarang

Mengingatkan sambil berpantun, cara edukasi warga yang lebih humanis

Caranya berinteraksi dengan pengendara terbilang berbeda dengan yang lain. Dia mengunakan kemampuannya berpantun untuk menyapa dan mengingatkan pengendara.

Menurut Nanang, cara ini digunakannya untuk mengedukasi masyarakat dengan lebih humanis.

"Untuk mengedukasi kepada setiap warga masyarakat yang mungkin lupa memakai masker atau tertinggal maskernya dengan cara yang santun dan humanis, agar mereka terketuk hatinya untuk menggunakan masker," kata Nanang saat dijumpai di Pos Penyekatan PPKM Darurat di Jalan Sudirman, Medan, Selasa (13/7/2021).

Baca juga: Kronologi Vios Seret Motor Sejauh 200 Meter, Pengemudinya Ternyata Wanita, Viral di Medsos

Gunakan pantun agar membekas di hati para pelanggar prokes

Dia berharap, caranya menggunakan pantun untuk mengingatkan masyarakat itu bisa membekas di hati mereka, kemudian timbul kesadaran dari dalam diri untuk memakai masker atau taat menerapkan protokol kesehatan.

Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 di Medan yang semakin hari semakin mengkhawatirkan.

"Kalaulah makan kepiting, jangan pilih yang warna merah. Kalaulah tak ada arusan yang penting-penting, tak usahlah pala keluar rumah," pesan Nanang kepada pengendara yang kedapatan keluar rumah tak mengenakan masker.

 

Sering jadi pembawa acara di Polda Sumut

Nanang sendiri mengaku kemampunnya berpantun bukan didapat dari hasil belajar.

Kemampuan itu datang dengan sendirinya. Karena kemampuannya itu, jasanya sering dipakai sebagai pembawa acara pada berbagai kegiatan yang dihelat Polda Sumut.

"Kalau pantun kita enggak belajar. Terus terang saja kalau pantun itu dari dalam hati, dan itu dari lubuk hati yang paling dalam maka keluar pantun," ujarnya.

"Kalaulah mencari kayu, janganlah lupa membeli kain katun. Kalaulah kita anak Melayu, pastilah banyak bercakap banyak-banyak dia berpantun," timpal Nanang sambil berpantun.

Data terakhir pada Satgas Penanganan Covid-19, hingga 12 Juli 2021, angka konfirmasi positif di Medan telah mencapai 19.479 kasus. Dari angka itu, 17.245 dinyatakan sembuh dan 591 meninggal dunia. Sisanya masih menjalani perawatan di rumah sakit dan menjalani isolasi mandiri.

Kota Medan sendiri sejak Senin kemarin telah menerapkan PPKM Darurat sebagai konsekuensi dari tingginya angka Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. PPKM Darurat di Medan akan berlangsung hingga 20 Juli mendatang.

Seluruh akses jalan masuk keluar Kota Medan telah disekat. Personel gabungan Satgas Covid-19 mulai dari tentara, polisi, Satpol PP, BPBD hingga aparat pemerintah rutin menggelar razia sekaligus sosiasilasi terkait pengetatan kegiatan di masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com