Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Curhat" Nakes RSUD Banten, Kerja Tanpa Insentif sejak Awal Pandemi, hingga Terpapar Corona

Kompas.com - 07/07/2021, 06:45 WIB
Rasyid Ridho,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Sejumlah tenaga kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten tak pernah mendapatkan insentif sejak awal pandemi Covid-19.

"Dari awal ada wabah Covid-19 tidak pernah mendapatkan uang insentif. Padahal, saya sebagai penunjang medis yang mengurus pemberkasan dokumen pasien dari ruang perawatan Covid-19," kata seorang tenaga kesehatan RSUD Banten yang meminta identitasnya dirahasiakan, Selasa (6/7/2021).

Dia bersama rekan-rekannya sudah berupaya mengajukan untuk didaftarkan kepada pihak manajemen agar mendapatkan insentif Covid-19.

Namun, pihak manajemen rumah sakit milik Pemprov Banten itu tidak kunjung memasukkannya ke daftar penerima insentif Covid-19 sebagaimana tenaga kesehatan lainnya.

Baca juga: Kisah Warga Banten Susah Berobat Covid-19, Sampai Harus Menyeberang ke Jabar

Seharusnya, dia mendapatkan insentif Rp 5 juta per bulan sesuai aturan yang tertuang dalam Keputusan Kementerian Kesehatan.

"Saya punya STR (surat tanda registrasi) yang masih berlaku. Tapi, dari pihak manajemen rumah sakit nama kita tidak bisa dimasukkan ke dalam daftar nama penerima insentif Covid-19," ujarnya

Tugasnya pun sangat berisiko tinggi dari paparan virus corona. Bahkan, dirinya dan beberapa rekannya sempat dinyatakan positif pada Desember 2020.

Baca juga: Curhat Viral Nakes RSUD Saptosari Gunungkidul soal Oksigen Habis, Ini Kata Dinkes

Meski berisiko, dia tetap menjalankan tugasnya menangani pasien Covid-19.

"Masih bekerja sampai saat ini, saya berharap dapat dimasukkan dan mendapatkan hak seperti tenaga kesehatan lainnya," katanya.

 

RSUD Banten bantah ada nakes belum terima insentif

Direktur RSUD Banten Danang Hamsah Nugroho saat dikonfirmasi secara terpisah membantah adanya tenaga kesehatan yang tidak pernah mendapatkan insentif sejak awal pandemi, atau sejak tahun lalu. 

"Tidak benar," kata Danang kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Selasa (6/7/2021). 

Danang menegaskan bahwa insentif untuk tenaga kesehatan untuk bulan April hingga Oktober 2020 sudah dibayarkan.

Namun, pembayaran untuk bulan November 2020 hingga Juni 2021 masih dalam proses pencairan.

"Sedang proses (pembayaran)," ujar Danang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com