Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tragis Seorang Siswi SMK, Disiram Air Keras Mantan Pacar gara-gara Tak Terima Diputus Cinta

Kompas.com - 02/07/2021, 18:16 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Nasib tragis dialami seorang siswi SMK berinisial R (16) di Brebes, Jawa Tengah.

Pasalnya, ia kini harus terkulai lemah di atas ranjang akibat luka bakar di sejumlah bagian tubuhnya.

Saat ditemui awak media, R tak bisa berbicara lancar akibat luka bakar di bagian pipi.

Lebih memilukannya lagi, akibat luka yang cukup parah itu menyebabkannya kesulitan mengunyah dan menelan makanan.

Selain luka di pipi, luka bakar cukup serius juga terlihat di kedua tangan serta kedua pahanya yang terlihat dibalut menggunakan kain kasa.

Baca juga: Pengakuan Penyiram Air Keras Siswi SMK di Brebes, Sakit Hati Diputus Cinta

Kronologi kejadian

Diceritakan R, peristiwa nahas yang menimpanya itu terjadi pada Januari 2021.

Saat itu, dirinya sedang berjanjian untuk menemui pelanggannya yang tertarik untuk memesan barang kosmetik dagangannya.

Adapun lokasi COD (Cash on delivery) dilakukan di sebuah tempat yang tak jauh dari kediamannya di Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari.

Setelah beberapa saat ditunggu, pelanggannya ternyata tak ada kabar. Saat dirinya hendak pulang, tiba-tiba dipepet seorang pengendara sepeda motor lalu disiram dengan air keras.

Pelaku yang tak dikenalinya itu diketahui menggunakan jaket, helm, dan sarung tangan.

“Saya tidak kenal karena ditutupi rapat. Dia menyiram dua kali ke badan saya. Awalnya tidak terasa apa-apa. Setelah sampai di rumah badan saya sakit semua seperti terbakar,” katanya kepada wartawan, Selasa 16 Maret 2021.

Baca juga: Polisi Tangkap Penyiram Air Keras Siswi SMK di Brebes, Ini Motifnya

Pelaku mantan pacar yang sakit hati

Mendapat laporan itu, polisi lalu melakukan pendalaman penyelidikan.

Hasilnya, pelaku yang diketahui berinisial WR (19), warga Desa Rengaspendawa, Kecamatan Larangan, Brebes, berhasil ditangkap.

"Pelaku penyiraman air keras sudah kami tangkap," kata Kapolres Brebes AKBP Faisal Febrianto saat konferensi pers di Mapolres Brebes, Kamis (1/7/2021).

Menurut Faisal, hubungan antara pelaku dengan korban adalah mantan pacar.

Pelaku tega menyiram air keras mantan kekasihnya itu karena sakit hati diputus secara tiba-tiba.

"Motifnya sakit hati karena percintaan. Pelaku mengaku mendapatkan air keras membeli di toko kimia di Tegal," kata Faisal.

Akibat perbuatannya itu, pelaku dijerat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak.

"Pelaku kita sangkakan UU Perlindungan anak dengan ancaman hukuman lima tahun kurungan penjara," katanya.

Baca juga: Putus Cinta Berujung Ancaman Penjara, Pria Ini Ditangkap Usai Siram Mantan Kekasih dengan Air Keras

Pengakuan pelaku

Sementara itu, WR atau pelaku saat ditemui di Mapolres Brebes mengakui perbuatannya.

Alasannya tega melakukan tindakan keji tersebut kepada korban lantaran sakit hati dan tidak terima mantan kekasihnya itu berhubungan dengan pria lain.

"Saya sakit hati dia (R) memutuskan tiba-tiba. Saya siram pakai air keras karena tidak ikhlas dia pacaran dengan laki-laki lain," ujar WR.

Menurutnya, air keras itu didapat dari sebuah toko kimia di Kota Tegal. Sebelum melancarkan aksinya itu, ia juga mengaku sudah merencanakan secara matang.

Salah satunya berpura-pura menjadi orang lain saat memesan barang dagangan korban.

"Saya khilaf karena tersulut emosi diperlakukan seperti itu sama pacar. Saya coba jelaskan, tapi dia tetap tidak mau juga," pungkasnya.

Penulis : Kontributor Tegal, Tresno Setiadi | Editor : Dony Aprian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com