TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) untuk pasien Covid-19 di sebagian besar Rumah Sakit (RS) Kota Tasikmalaya masih 100 persen alias penuh.
Seperti di RS TMC, Jasa Kartini, Dewi Sartika dan Purbaratu Kota Tasikmalaya, rujukan pasien Covid-19 masih antre di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) menunggu ruang isolasi kosong atau pasien yang dirawat meninggal dunia pada Kamis (1/6/2021).
Baca juga: Kota Tasikmalaya Masuk PPKM Darurat, Petugas Tracing RT Solusi Terbaik Putus Mata Rantai Covid
Sementara, RSUD Soekardjo Kota Tasikmalaya sebagai tempat rujukan utama pun BOR-nya hanya bisa turun sampai 93 persen dari 100 persen setelah ada tambahan ruang isolasi darurat RS Galunggung milik Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Situasi BOR walau pun telah ada penambahan kamar isolasi di rumah sakit rujukan (RSUD Soekardjo), tapi masih di atas 93 persen. Artinya masih tinggi. Karena idealnya di bawah 70 persen," jelas Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, kepada wartawan di Mako Polresta Tasikmalaya, Kamis siang.
Menurutnya, pemerintah kota juga masih jajaki RS Galunggung. Namun, terkait tenaga medis, suplai logistik dan segala macamnya masih dalam pembahasan dengan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya.
Baca juga: Darurat Covid-19 di Tasikmalaya, Permintaan Tabung Oksigen Naik 300 Persen
Sampai sekarang, lanjut Ivan, pihaknya sedang mempersiapkan segala kebutuhan untuk pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat yang diumumkan secara resmi oleh Presiden RI Joko Widodo, Kamis pagi tadi.
Kota Tasikmalaya menjadi salah satu daerah asesmen IV se-Jawa Barat yang wajib melaksanakan PPKM darurat tersebut.
Dirinya pun meyakini dengan langkah ini dan upaya tenaga medis terus berjuang melawan penyebaran akan mampu mengurangi jumlah warga terpapar Covid-19.