TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kota Tasikmalaya termasuk salahsatu daerah dari 26 Kabupaten/Kota di Jawa Barat yang akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat mulai tanggal 3 sampai 20 Juli mendatang.
Pemerintah kota setempat pun menilai pembentukan petugas tracing di tingkat Rukun Tetangga (RT) zona merah gagasan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, sebagai solusi terbaik memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang membludak.
"Rencana pembentukan petugas tracing tingkat RT yang digagas Pak Gubernur tentunya sangat membantu kami tenaga medis," jelas Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra, kepada Kompas.com lewat sambungan telepon, Kamis (1/7/2021).
"Selama ini kan, petugas tracing tenaga kesehatan sangat kewalahan dengan membludaknya warga terpapar. Ini tentunya akan mempercepat proses penghentian penyebaran," lanjut Asep.
Baca juga: Varian Delta Sudah Menyebar di 9 Daerah Jawa Barat, Daya Tular hingga 10 Kali Lipat
Asep menambahkan, saat pemberlakuan PPKM Darurat menjadi momentum para petugas tracing tingkat RT melakukan tugasnya di wilayah perkampungan.
Hal itu, kata Asep, akan mampu meningkatkan kewaspadaan masyarakat menerapkan protokol kesehatan karena di pemukiman sekitarnya akan diketahui siapa saja yang terpapar.
"Kewaspadaan prokes masyarakat di tiap pemukiman akan meningkat, pasien positif tak bergejala akan tertib isoman, sehingga akan menekan laju penyebaran Covid-19, tidak seperti sekarang. Penanganan pasien bergejala pun akan fokus karena informasi kepada masyarakat akan akurat," tambahnya.