Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Deg-degan, karena Pasien Terus Bertambah dan Butuh Oksigen"

Kompas.com - 29/06/2021, 11:11 WIB
Rachmawati

Editor

"Terutama keluhan yang paling mencolok itu di Jawa Tengah dan Yogyakarta, kemudian di tempat-tempat lain menyusul, tapi belum sampai mencuat seperti yang di Jawa Tengah," tutur Lia Gardenia, Minggu (26/6/2021).

"Sekarang juga ada beberapa rumah sakit di Jakarta yang mengeluhkan menipisnya stok oksigen. Tapi baru yang masuk ke saya dua atau tiga," imbuh dia lagi.

Lia mengakui, isu kecukupan oksigen tersebut memang tak masuk dalam pembahasan skema antisipasi.

Baca juga: Mulai Terjadi Antrean Pasien Covid-19 di Salatiga, Stok Oksigen Menipis

Sehingga ketika ada lonjakan kasus dan kebutuhan oksigen, sejumlah rumah sakit tidak bisa menyiapkan dalam waktu cepat.

"Oksigen memang belum fokus (saat perencanaan mitigasinya), waktu itu yang dipikir tiga bulan itu persediaan obat dan APD, itu memang sudah disiapkan."

"Tapi yang kebutuhan oksigen itu karena kami anggap stok di dalam negeri sebenarnya cukup, mungkin tidak terpikir yang bermasalah itu di distribusinya," terang dia lagi.

Selain itu, Lia mengungkapkan, tren pasien Covid-19 pada periode lonjakan kali ini pun berbeda.

Baca juga: Permintaan Tabung Oksigen di Bandung Meningkat, Stok Apotek Terbatas

Jika sebelumnya sekitar 70-80 persen pasien tidak membutuhkan oksigen, justru pada periode lonjakan kali ini nyaris sebagian besar pasien memerlukannya.

Menurut kalkulasi PERSI, di tengah lonjakan Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir, Indonesia membutuhkan stok oksigen sedikitnya empat kali lipat dari kondisi normal.

Kendati Lia tak merinci angka pasti kebutuhan persediaan oksigen tersebut.

Baca juga: DKI Jakarta Berpotensi Kekurangan Tabung Oksigen

Apa tanggapan Kementerian Kesehatan?

Pekerja menata tabung oksigen medis di salah satu agen isi ulang oksigen, Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/6/2021).ANTARA FOTO Pekerja menata tabung oksigen medis di salah satu agen isi ulang oksigen, Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/6/2021).
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menjamin mampu memenuhi ketersediaan stok oksigen maupun tabung oksigen medis.

Tanpa mengurai detail angka, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengklaim persediaan oksigen masih dua hingga tiga kali lipat dari produksi saat ini.

"Dengan posisi sekarang, kapasitas industri (oksigen) nasional itu baru terpakai 20-30%.

"Tapi yang kapasitas industri menggunakan nitrogen dan banyak gas-gas lainnya juga itu bisa dikonversi (jadi oksigen) kalau memang nantinya kita membutuhkan," jelas Nadia, Minggu (26/06). Begitu juga menurut Nadia dengan kecukupan tabung oksigen.

Baca juga: Jakarta Dapat Pasokan Oksigen dari Distributor

Kemenperin: 'Tabung oksigen cukup dan tersedia'

Petugas kesehatan bersiap mengantar pasien COVID-19 menuju Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran di Puskesmas Menteng, Jakarta, Minggu (20/6/2021).ANTARA FOTO Petugas kesehatan bersiap mengantar pasien COVID-19 menuju Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran di Puskesmas Menteng, Jakarta, Minggu (20/6/2021).
Sementara keterangan tertulis di laman Kementerian Perindustrian menyatakan, pemerintah telah berkoordinasi dengan Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) dan pelaku industri menyiapkan ketersediaan oksigen beserta tabungnya.

"Intinya tidak ada kelangkaan tabung oksigen, karena tabung oksigen cukup dan tersedia mengantisipasi lonjakan permintaan akibat meningkatnya kasus Covid-19 di dalam negeri," ucap Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri dikutip dari laman resmi Kemenperin, Kamis (24/6/2021).

Adapun Ketua Umum AGII, Arief Harsono menyebut masih memiliki ketersediaan stok 2.000 tabung gas oksigen untuk medis.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Depot Isi Ulang Oksigen di Tangsel Kebanjiran Pesanan

Ia mengklaim akan ada tambahan tabung lagi pada Juli mendatang.

Kendati ketersediaan oksigen beserta tabungnya diklaim aman dan mencukupi, kembali ke Siti Nadia dari Kementerian Kesehatan yang mengimbau warga untuk tidak membeli tabung oksigen untuk keperluan jaga-jaga.

Selain menghindari kelangkaan, ia mengingatkan terapi oksigen bagi pasien Covid-19 harus dilakukan di bawah pengawasan dokter.

Baca juga: Suplai Oksigen Disebutkan Menipis karena Covid-19, Ini Kata Menkes

'Stok oksigen dibutuhkan empat kali dari kondisi normal'

Sejumlah pasien beristirahat di ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) tambahan di RSUD Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021).ANTARA FOTO Sejumlah pasien beristirahat di ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) tambahan di RSUD Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021).
Meski telah ada jaminan dari pemerintah pusat hingga para pemimpin di tingkat daerah, tapi dokter di lapangan tetap khawatir.

Tim Ahli Satgas Covid-19 Pemkab Banyumas, Yudhi Wibowo mengungkapkan para dokter masih was-was akan menipisnya ketersediaan oksigen.

"Kalau dari pimpinan daerah itu menyatakan stok cukup, tapi kalau dari teman sejawat yang langsung berhadapan merawat pasien, itu memang ketersediaannya terus menipis," ungkap Yudhi, Minggu (27/6).

"Kondisinya itu, sebagian besar pasien yang masuk RS itu sudah terlambat, kondisinya tidak bagus, saturasinya rendah di bawah 93," tambah dia lagi memaparkan.

Baca juga: Stok Tabung Oksigen di Pasar Pramuka Kosong Sejak Sabtu

Situasi serupa diutarakan dokter spesialis emergensi sekaligus relawan LaporCovid-19, dokter Tri Maharani yang bertugas di DKI Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDB SMAN/SMKN di Jateng, Kuotanya Capai 225.230 Kursi

PPDB SMAN/SMKN di Jateng, Kuotanya Capai 225.230 Kursi

Regional
Sakit Hati Disebut Kere, Buruh Bangunan di Grobogan Bunuh Rentenir

Sakit Hati Disebut Kere, Buruh Bangunan di Grobogan Bunuh Rentenir

Regional
KPU Kota Serang Terima Dana Hibah Rp 28 Miliar untuk Pilkada 2024

KPU Kota Serang Terima Dana Hibah Rp 28 Miliar untuk Pilkada 2024

Regional
Buron 1 Tahun, Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Aceh Timur Dibekuk

Buron 1 Tahun, Ayah Pemerkosa Anak Kandung di Aceh Timur Dibekuk

Regional
Program 'Makan Siang Gratis' Berubah Jadi 'Makan Bergizi Gratis', Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasannya

Program "Makan Siang Gratis" Berubah Jadi "Makan Bergizi Gratis", Budiman Sudjatmiko Ungkap Alasannya

Regional
Pantai Jodo di Batang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Jodo di Batang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

KSP Kopdit Pintu Air Minta Perbaikan Jalan, Pj Bupati Sikka: Saya Tidak Janji tapi Saya Catat

Regional
Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Keluarga Kalin Puas Pratu FS Jadi Tersangka, Minta Pelaku Dihukum Mati

Regional
3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

3 Desa di Bangka Belitung Terendam Banjir, 225 Jiwa Terdampak

Regional
Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Gara-gara Tak Dikasih Tembakau, ODGJ di NTT Aniaya Ayah dan Bunuh Kakeknya

Regional
Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Siswi SD di Padang Pariaman Tewas Terbakar Saat Gotong Royong di Sekolah, Luka Bakar 80 Persen

Regional
Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Kapal Pengangkut Karam, 40 Ton Beras Bulog Basah

Regional
Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah, Apa Penyebabnya?

Regional
Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Jalan Provinsi dan Negara di Rejang Lebong Terhantam Longsor

Regional
Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Seorang Anak Hilang Terseret Ombak di Pantai Jetis Cilacap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com