Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggali Jejak Persaudaraan Lintas Bangsa melalui Musik di Candi Borobudur

Kompas.com - 24/06/2021, 20:26 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Yayasan Padma Sada Svargantara dan Kompas Group menggelar Internasional Conference Sound of Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (24/6/2021).

Tema acara adalah "Sound of Borobudur-Music Over Nations: Menggali Jejak Persaudaraan Lintas Bangsa Melalui Musik".

Kegiatan yang berlangsung dengan protokol kesehatan ketat di Balkondes Karangrejo, Kecamatan Borobudur itu juga bisa diikuti secara daring (hybrid).

Hadir langsung pada kegiatan itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Ketua Yayasan Padma Sada Svargantara Purwacaraka, komponis Adi MS, musisi Trie Utami, Dewa Budjana dan musisi lainnya.

Baca juga: Sandiaga Uno: Jika Angka Covid Meningkat, Tempat Pariwisata dan Sentra Ekonomi Kreatif Ditutup Sementara

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menuturkan, Candi Borobudur merupakan mahakarya yang menyimpan berbagai ilmu pengetahuan dan rekam jejak peristiwa dan fenomena masyarakat Jawa kuno.

Candi Borobudur adalah satu keajaiban dunia yang menyimpan 1.460 relief. Narasi visual panel relief tersebut sarat akan makna, tentang ajaran nilai hidup, moral, pengetahuan, agama, sejarah, budaya, kepemimpinan, dan seni, termasuk musik.

"Relief-relief tersebut menegaskan bahwa masyarakat Jawa kuno telah mengenal berbagai macam seni pertunjukan, mulai dari seni drama, tari, sastra, hingga musik," papar Sandi.

Singkatnya, pada tahun 700–800, seni musik telah melekat pada kegiatan ritual upacara, budaya, hiburan masyarakat sebagai media ekspresi, komunikasi, dan diplomasi.

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno: Wisata di Era Pandemi, Lingkup Lebih Kecil tapi Makin Berkualitas

Pada konferensi internasional ini, Sandi juga mengajak masyarakat untuk kembali melihat jejak peradaban dan relasi yang dimiliki bangsa ini.

“Ini saat yang tepat untuk menggali sumber pengetahuan dari candi Borobudur yang menggaungkan nilai-nilai univeral yang terdapat pada reliefnya. Ternyata nilai toleransi, menghargai keberagaman, persahabatan antarbangsa telah dijunjung leluhur kita. Kita perlu belajar dari sini,” tegas Sandi.

Pada momentum Konferensi Internasional Sound of Borobudur ini, kata Sandi, menjadikan Indonesia tidak hanya sebagai pusat musik dunia, tetapi juga pusat tradisi dunia.

"Tebarkan semangat harapan agar kita mampu bangkit pada saat sulit, menang melawan Covid-19,” pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dalam sambutan yang disampaikan secara daring, berharap agar pentas seni yang mengolaborasikan sejumlah musisi dapat cepat terwujud seperti halnya yang terdapat pada relief-relief Candi Borobudur.

“Cerita ini dapat kita angkat menjadi story telling menarik kemudian diceritakan dalam berbagai tulisan, video, televisi, media sosial, yang kelak akan menjadi satu cerita dipublik yang menegaskan bahwa sejarah bermusik juga berawal dari Borobudur,” ujarnya.

Pengampu Utama Yayasan Padma Sada Svargantara sekaligus Programmer Sound of Borobudur Purwa Tjaraka mengatakan, inilah saat yang tepat untuk memperkenalkan fakta peradaban tentang Borobudur. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Perjuangan Guru Erni Seberangi Lautan demi Mengajar, Perahu yang Dinaiki Pernah Terbalik

Regional
Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Cekcok dengan Ibunya, Mahasiswa di Banjarmasin Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Banjir Rendam Sekolah di Maja Lebak, Seluruh Murid Diliburkan

Regional
Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com