Menurut dia, Borobudur sebagai aset bangsa tidak hanya membanggakan, tetapi menyiratkan dan memberi pelajaran.
"Bangsa ini dulu berkumpul, bersatu, bermain musik bersama, dan dipastikan punya rasa toleransi antarsuku dan antar-agama,” tuturnya.
Purwa menjelaskan, terdapat banyak studi yang membuktikan adanya hubungan yang erat antara tinggi rendahnya peradaban suatu suku bangsa dan kompleksitas musiknya.
“Musik tidak memilah-milah suku atau agama. Semua suku bangsa di dunia ini menjadikan musik sebagai kebutuhan hidup yang sudah bersatu dengan jiwa dan raga,” tegas Purwa.
Dia berharap, Sound of Borobudur dapat menjadi identitas Borobudur dan dapat dirasakan oleh masyarakat luas tanpa melihat Borobudur itu sendiri.
“Kita akan merangkai kembali keterhubungan antarbangsa melalui alat musik yang terpahat di relief candi Borobudur dengan dukungan semua pihak. Sekali lagi, kita kerjakan warisan yang tak ternilai harganya untuk bangsa dan negara," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.