Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darurat, Ganjar Minta RS di Jateng Perbaiki SOP Pengadaan Oksigen

Kompas.com - 23/06/2021, 22:58 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh rumah sakit rujukan di Jawa Tengah memperbaiki standar operasional prosedur (SOP) dalam pengadaan oksigen untuk penanganan pasien Covid-19.

Ganjar menegaskan SOP harus menyesuaikan kondisi darurat mengingat kebutuhan oksigen di Jateng terus meningkat.

"Karena sifatnya darurat, maka semuanya harus kreatif dan inovatif. Tidak boleh seperti kemarin-kemarin, hanya diam saja dan menunggu," tegasnya dalam siaran pers, Rabu (23/6/2021).

Baca juga: Stok Oksigen Pasien Covid-19 di Jateng Disebut Hampir Habis, Ganjar Bakal Atur Regulasinya

Pihaknya juga telah menunjuk salah satu BUMD di Jateng untuk terlibat dalam penanganan kebutuhan oksigen.

Nantinya, BUMD itu ditugaskan untuk melakukan perbaikan SOP, dari sisi hulu sampai sisi hilir.

"Termasuk memastikan delivery-nya, tracking sistem harus diurus sampai urusan pembayaran. Karena sekarang kebutuhan tinggi, maka manajemen itu harus dilakukan terbuka dan disiapkan. Kalau botol-botolnya kurang ya harus beli, harus nambah. Sehingga kebutuhan beberapa hari ini yang rasanya terus meningkat, maka harus ada manajemen yang baik," ucapnya.

Sebelumnya, Ganjar mendapatkan laporan bahwa ketersediaan oksigen di sejumlah rumah sakit telah menipis.

Ganjar mengundang direksi PT Samator dalam rapat penanganan Covid-19 pada Senin (21/6/2021) lalu.

Keesokan harinya Ganjar langsung mendatangi salah satu depo oksigen di Kabupaten Semarang pada Selasa (22/6/2021).

Sementara, hari ini Ganjar mendatangi pabrik Samator yang ada di Kabupaten Kendal untuk memastikan bahwa produksi oksigen berjalan baik.

Ganjar sudah meminta dilakukan penambahan untuk pemenuhan kebutuhan oksigen di Jateng sehingga masyarakat dan rumah sakit tidak perlu khawatir.

"Kami serius untuk menyelesaikan ini, terimakasih Pak Budi (direktur Samator) datang dari Surabaya ke sini untuk membantu. Jadi masyarakat tidak perlu panik, rumah sakit tidak perlu panik. Kami siap bantu," katanya.

Baca juga: Dikepung Zona Merah, Tempat Wisata di Kota Tegal Tutup Setiap Hari Minggu

Ganjar menegaskan produktivitas oksigen di Samator berjalan bagus meski sebelumnya ada kendala terkait listrik.

"PLN bantu, bahkan Kementerian ESDM juga membantu agar Samator ini bisa jadi pelanggan premium. Mudah-mudahan nanti bisa membantu meningkatkan proses produksi," ucapnya.

Ganjar mengungkapkan dalam kondisi darurat, kapasitas produksi oksigen dari pabrik yang ada di Kendal itu memang tidak cukup untuk mengcover seluruh Jateng.


Untuk itu, selain meningkatkan produksi, PT Samator juga telah melakukan penambahan dengan mendatangkan pasokan gas dari Jawa Barat dan Jawa Timur.

"Dari Jabar dan Jatim sudah masuk, kira-kira bergerak 1-1,5 juta meter kubik dan sudah masuk ke Jateng. Jadi untuk pasokan dan stok aman, karena hari ini saya pastikan suplainya bagus termasuk memastikan bantuan oksigen dari PT Samator yang ada di Jabar dan Jatim itu," tegasnya.

Sementara itu, Direktur PT Samator, Budi Susanto mengatakan, produksi oksigen di Kendal memang masih kecil, sekitar 50.000 meter kubik perhari.

Sehingga jika harus memenuhi seluruh kebutuhan Jateng dengan kondisi saat ini, maka itu tidak akan cukup.

"Tapi karena kami bekerja secara group, Samator group itu ada di Jatim dan Jabar. Rekan kami di Jabar dan Jatim sepenuhnya support untuk Jateng. Sehingga, pasokan oksigen untuk Jateng aman," katanya.

Budi sendiri mengatakan butuh kerja sama dengan pemangku kepentingan, termasuk Pemprov Jateng dan rumah sakit-rumah sakit.

Menurutnya, hal itu penting agar tidak terjadi panic buying.

"Kalau di rush, ya akan cepat sekali habis. Maka kami butuh kerjasama dengan pemangku kepentingan untuk pemenuhan itu," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

IRT Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Amankan 5 Terduga Pelaku

Regional
Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Cerita di Balik Gol Cantik Witan Sulaeman ke Gawang Yordania

Regional
Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Kebakaran Kapal Ikan Cilacap Renggut 1 Nyawa ABK, Ditemukan Mengambang dengan Luka Bakar di Tubuh

Regional
Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Pilkada Maluku, Anggota DPR RI Hendrik Lewerissa Ambil Formulir di 5 Parpol

Regional
Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Perempuan di Sragen Tewas Tersengat Aliran Listrik Jebakan Tikus

Regional
Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Remaja di Padang Pariaman Diperkosa 4 Pemuda Setelah Dicekoki Miras

Regional
Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Pemkab Sikka Vaksinasi 1.087 Ekor Anjing di Wilayah Endemis Rabies

Regional
Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Sempat Dirawat, Remaja di Kalbar Meninggal Setelah Digigit Anjing Rabies

Regional
PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

PDI-P Belum Buka Pendaftaran Pilkada Magelang, Tunggu Petunjuk Pusat

Regional
DBD di Lampung Melonjak, Brimob 'Gempur' Permukiman Pakai Alat 'Fogging'

DBD di Lampung Melonjak, Brimob "Gempur" Permukiman Pakai Alat "Fogging"

Regional
Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Bagi-bagi Dana Koperasi Desa Rp 1,6 Miliar, Wali Nagari dan Bamus di Dharmasraya Jadi Tersangka

Regional
Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Dramatisnya Laga Indonesia Vs Korsel, Ibu Pratama Arhan Deg-degan, Kerabat Witan Menangis

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Mantan Caleg di Pontianak Tersangka Mafia Tanah Rp 2,3 Miliar Resmi Ditahan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com