Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marah karena Tak Ditegur Saat Lewat, Pria Ini Bunuh Tetangga dan Terancam 15 Tahun Penjara

Kompas.com - 22/06/2021, 13:13 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Penyidik Polres Rote Ndao, telah menetapkan status tersangka terhadap KM alias T (56), warga Dusun Oesina, Desa Tasilo, Kecamatan Loaholu, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).

KM ditetapkan sebagai tersangka, karena membunuh tetangganya Benyamin Indu alias Min (64).

Kasubag Humas Polres Rote Ndao Anam Nurcahyo, mengatakan, polisi menjerat KM dengan Pasal 338 subsider Pasal 354 lebih subsider Pasal 351 Ayat 3.

"Untuk ancaman hukumannya maksimal 15 tahun penjara," kata Anam, kepada Kompas.com, Selasa (22/6/2021).

Baca juga: Massa Rusak Pagar Pembatas Jembatan Suramadu Sisi Surabaya, Polisi: Akan Diproses Hukum

Dibunuh karena tak menegur

Pembunuhan tersebut rupanya dilatarbelakangi persoalan sepele.

"Pelaku (T) tersinggung dengan jawaban korban (Min)," ujar Anam.

Anam menyebut, kejadian itu berawal saat pelaku sedang memotong kayu di depan SD Boni.

Saat itu, korban datang dan melintas di depan pelaku.

Pelaku langsung menanyakan, kenapa korban tidak menegurnya.

"Mendengar perkataan tersebut korban langsung menjawab 'kok, kamu siapa juga'," kata Anam meniru ucapan korban.

Mendengar jawaban itu, pelaku tersinggung dan mengejar korban sambil membawa sebilah parang.

Baca juga: 2 Pria Berkejaran dan Saling Bacok di Halaman Gereja, 1 Tewas dan 1 Luka Parah, Umat Lari Berhamburan

 

Ilustrasi JenazahBBC Indonesia Ilustrasi Jenazah
Korban akhirnya dibunuh di halaman gereja.

Seorang saksi bernama Apliana Henuk bersama dua orang rekannya sedang memasak di dalam dapur rumah Pusat Pengembangan Anak (PPA).

Mereka sedang membuat kue dan menyiapkan makanan untuk 150 anak.

Saat itu, tiba-tiba korban Min berlari dari luar dan masuk ke dalam dapur melalui pintu bagian selatan.

Baca juga: Viral, Video 100 Pengendara Terobos Pemeriksaan Swab dan Dorong Petugas di Pos Penyekatan Suramadu, Ini Penjelasan Satgas Covid-19

Ketika masuk ke dapur, korban memegang sebatang kayu.

"Korban dikejar pelaku dari arah belakang. Pelaku pun saat itu memegang sebilah parang," kata Anam.

Pelaku dan korban kemudian terlibat perkelahian.

Sementara itu, saksi Apliana dan rekannya yang ketakutan langsung berlarian keluar dari dapur.

Bersamaan dengan itu, anak-anak yang ada di dalam gereja juga lari berhamburan hingga ke jalan raya.

Baca juga: Massa Rusak Pagar Pembatas Jembatan Suramadu Sisi Surabaya, Polisi: Akan Diproses Hukum

"Saat kejadian tidak ada saksi yang melihat pembacokan. Namun usai kejadian, korban ditemukan telah meregang nyawa dengan tubuh penuh luka bacok," kata Anam.

Usai kejadian, pelaku menyerahkan diri ke Mapolsek Rote Barat Laut.

Tetapi, karena menderita luka pada bagian kepala dan lengan kiri, pelaku dibawa ke RSUD Ba'a untuk diberi perawatan medis.

"Kasus ini masih ditangani penyidik Reskrim," ujar Anam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com