Empat toilet untuk 100 orang warga karantina
Selain 10 tuntutan tersebut, dia juga menceritakan kondisi toilet yang tidak layak.
Sebab empat toilet yang tersedia digunakan untuk 100 orang warga.
Bahkan mereka harus menggunakan WC sebagai kamar mandi.
Ia juga menambahkan, alangkah baiknya jika warga karantina yang berasal dari luar kabupaten untuk dikembalikan ke daerah asalnya.
Mereka pun mengancam tidak mau dites PCR lagi jika hasil tes pertama saat penyekatan belum keluar.
“Petugas juga memaksa warga karantina untuk didata ulang karena data sebelumnya dikatakan telah ketlisut (hilang),” tuturnya.
Minta petugas tanda tangan dan mengancam pulang
Dalam video, terlihat pria itu juga meminta petugas menandatangani surat.
Namun dia tidak ingin petugas TNI yang menandatanganinya.
"Jangan Bapak TNI, karena TNI adalah sahabat kami, bapak TNI adalah yang kita cinta. Monggo bapak ibu yang cantik dan ganteng," ucap pria itu.
Mereka juga mengancam pulang jika tuntutan tidak direspons dalam dua hari.
"Kami meminta ada tanggapan dari pihak terkait, 1 x 24 jam selambat-lambatnya 2 x 24 jam. Kami akan tertib tetapi apabila 10 tuntutan kami dalam 2 x 24 jam tidak ada respons, kami pulang,” tegasnya.
Terakhir, permintaannya ialah memohon kepala daerah atau DPRD menjenguk warganya yang dikarantina.
(KOMPAS.com/ Kontributor Surabaya, Muchlis)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.