Air tak mengalir hingga toilet kurang
Tuntutan pertama, warga karantina mengeluhkan air di toilet atas sisi utara yang disebut tidak pernah mengalir.
Kedua, tempat suci untuk melaksanakan shalat berjemaah tidak tersedia.
Poin ketiga, mereka meminta agar kendaraan bermotor yang ada di Surabaya dibawa ke tempat karantina agar tidak rusak.
Keempat, pendingin ruangan (AC) di lantai dua sisi utara tidak menyala.
Kelima, dia mempertanyakan bagaimana prosedur dan hak-hak warga yang dikarantina berstatus OTG (orang tanpa gejala) dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
Tuntutan selanjutnya, pria itu meminta hasil tertulis per lembar, hasil tracing (penelusuran) awal dan hasil tes PCR, baik yang terjaring penyekatan di pos petapan akses Suramadu (Bangkalan) arah Surabaya maupun pos Suramadu arah Madura untuk kepentingan laporan ke tempat kerja masing-masing.
Baca juga: Pemkab Bangkalan Keluarkan Kebijakan SIKM bagi Pelintas Jembatan Suramadu dan Pelabuhan Kamal
Poin ketujuh, dia menanyakan kapan hasil tes swab PCR dan rapid antigen bisa keluar sehingga diketahui warga karantina.
Kedelapan, dia meminta petugas memberi edukasi tentang tahapan karantina.
Kesembilan, dia meminta santunan penuh untuk keluarga di rumah karena mereka adalah tulang punggung keluarga.
Terakhir, warga karantina meminta pakaian layak serta kebutuhan kesehatan wanita seperti pembalut dan lain-lain.
Baca juga: Wali Kota Eri Cahyadi: Surabaya Harus Hijau dan Sehat, Kabupaten Bangkalan Juga...