SUKABUMI, KOMPAS.com - Sejumlah warga Dusun Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (18/6/2021) kecewa tidak mendapatkan vaksin Covid-19.
Warga yang mayoritas penyintas bencana tanah bergerak ini mendatangi Puskesmas Cijangkar untuk mengikuti vaksinasi sesuai anjuran pemerintah. Namun batal dengan alasan kehabisan vaksin.
"Enggak kebagian, kehabisan obatnya (vaksin)," ungkap Didin (68) kepada Kompas.com setelah pulang dari Puskesmas di Dusun Ciherang, Jumat.
Baca juga: Detik-detik Tenda Vaksinasi Massal Roboh Usai Kunjungan Menteri
Didin menuturkan sesuai jadwal Jumat pagi sudah mendatangi Puskesmas Cijangkar untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Namun saat itu dia bersama beberapa warga ditolak petugas di Puskesmas dengan alasan jadwalnya Jumat siang.
"Saya akhirnya pulang saja, karena mau menunaikan shalat Jumat dulu," tutur dia.
"Tadi setelah pulang jumatan berangkat lagi ke Puskesmas. Sampai di sana vaksinnya kehabisan," sambung Didin.
Didin mengakui pergi pulang ke Puskesmas Cijangkar melalui lintasan jalan di atas longsoran. Karena bila naik ojek, ongkosnya lumayan besar pergi pulang bisa mencapai Rp.60.000 sampai Rp.80.000.
"Kalau jalan longsoran, terus naik angkot. Jadi lebih irit," aku dia.
Baca juga: Ikut Vaksinasi di Banda Aceh Bisa Dapat Sepeda Motor hingga TV, Ini Lokasi dan Jadwalnya
Hal sama dialami penyintas lainnya, Cucu Kurnia (45). Dia mengakui kembali datang ke Puskesmas Cijangkar bersama suami, ibu dan beberapa tetangganya.
Namun setibanya di Puskesmas Cijangkar tidak bisa divaksin.
"Belum berhasil, belum bisa divaksin Covid-19. Belum kebagian," aku Cucu yang sudah dua kali bolak-balik ke Puskesmas Cijangkar.
Cucu menjelaskan kali ini batalnya kembali divaksin Covid-19 karena vaksinnya sudah habis. Hal tersebut disampaikan petugas di Puskesmas Cijangkar.
Padahal, lanjut dia, Jumat pagi sudah datang ke Puskesmas Cijangkar. Namun ditolak karena alasannya Jumat pagi bukan jadwal Dusun Ciherang, Desa Cijangkar.
"Jadwal Ciherang katanya Jumat siang. Makanya tadi saya pulang dulu," jelas Cucu.
Menurut Cucu Selasa beberapa hari lalu juga sudah ke Puskesmas Cijangkar untuk vaksinasi Covid-19. Namun saat itu juga tidak kebagian vaksin, dan disuruh kembali datang ke Puskesmas Cijangkar pada Jumat pagi.
"Sudah dua kali gagal, ya kecewalah. Saya pikir-pikir lagi kalau ada vaksinasi mau ikut apa enggak," ujar dia.
Apalagi, lanjut dia, banyak warga untuk menuju Puskesmas Cijangkar harus melintasi jalan di atas tanah longsoran. Karena bila memakai ojek motor pergi pulang harus mengeluarkan uang sedikitnya Rp.60.000 hingga Rp.80.000.
"Kalau jalan longsoran ini dilanjut naik angkot paling habis enamribu rupiah. Hanya saja harus jalan kaki sekitar satu kilometer dan melintasi longsoran,' jelas Cucu.
Sementara penyintas lainnya, Cicah (54) mengaku hari ini sudah mendapatkan vaksin Covid-19. Selain dirinya setidaknya ada delapan warga yang mendapatkan vaksin Covid-19.
"Namun untuk mendapatkan vaksin terpaksa menunggu sekitar tujuh jam. Berangkat jam tujuh divaksin jam dua siang," aku dia.
Cicah menceritakan saat tiba di Puskesmas Cijangkar ternyata jadwalnya Desa Neglasari sedangkan Desa Cijangkar itu Jumat siang.
Karena tidak mau kembali pulang dan buang-buang ongkos akhirnya menunggu hingga siang. Pada saat menunggu itu sempat menitipkan KTP kepada petugas.
"Saat masuk jadwal Desa Cijangkar akhirnya kami dipanggil, itupun jumlahnya tidak banyak," tutur Cicah.
Camat Nyalindung, Anna Rudiannugraha mengatakan untuk jadwal vaksin Covid-19 hari ini, Jumat (18/6/2021) Desa Neglasari.
"Kebetulan Desa Cijangkar Selasa kemarin masih ada yang belum dan mereka pulang lagi dengan harapan bisa divaksin hari ini setelah Neglasari," kata Anna saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan whats app.
Namun, lanjut Anna, diluar dugaan banyak warga yang divaksin sedangkan jumlah vaksin Covid-19 hanya untuk 500 orang.
"Tadi saya sudah hubungi Pak Sekdes untuk Cijangkar diupayakan Selasa yang akan akan datang," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.