SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membagikan cerita tentang penanganan lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus.
Ganjar mengatakan sempat terjadi gesekan dengan masyarakat di Kudus karena tidak mau dipindahkan ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali, untuk diisolasi.
"Sedikit kita paksa dengan (anggota) TNI-Polri," jelas Ganjar dalam webinar tentang Varian Virus Corona Delta di Kudus di Youtube Channel Kagama, Rabu (16/6/2021).
Baca juga: Ganjar Cerita Dapat Surat dari Kemenkominfo India, Komplain Soal Varian Covid-19 di Kudus
Saat itu Ganjar malah mendapat respons yang kurang mengenakan dari seorang dokter yang tidak sepakat dengan keputusannya memindahkan pasien ke isolasi terpusat.
Ganjar pun berusaha menerima hal tersebut dengan lapang dada.
Sebab, pemindahan itu bertujuan agar pasien bisa menjalani isolasi terpusat sehingga virus tidak semakin menular ke warga lainnya.
"Saya melihat kabupaten sudah enggak sanggup. Maka begitu kita dorong, mereka semua ke sana," ujarnya.
Baca juga: Pulang Hadiri Hajatan di Kudus, 53 Warga Wonogiri Positif Covid-19, Ditulari oleh 2 Orang
Menurutnya, keputusan itu merupakan cara yang terbaik untuk menekan penularan Covid-19 di Kudus.
"Inilah yang mesti kita lakukan. Sebab kalau anda membiarkan masyarakat isolasi mandiri di rumah itu sama saja menyebarkan penyakit dengan sukarela. Karena di rumah pasti tidak disiplin, mereka yang sehat akhirnya akan tertular. Inilah yang akhirnya membuat kita sedikit represif," katanya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.