Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Pemilik Anjing Telah Kosong di Hari yang Sama Saat Bocah 10 Tahun Meninggal

Kompas.com - 16/06/2021, 14:32 WIB
Dewantoro,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Suasana rumah milik pemilik anjing yang hewan peliharannya menggigit bocah 10 tewas berinisial MRA hingga tewas di Jalan Sagu Raya, Perumnas Simalingkar A, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan, tampak sepi, Rabu (16/6/2021) siang.

Kompas.com mencoba beberapa kali memanggil pemilik rumah untuk diminta konfirmasi. Namun, tidak ada yang merespons dari dalam rumah tersebut.

Baca juga: Detik-detik Bocah 10 Tahun Tewas Digigit Anjing Tetangga, Lupa Ingatan dan Berperilaku Tak Lazim

Tidak terlihat juga ada aktivitas di rumah berpagar hitam itu.

Baca juga: Anaknya Meninggal Digigit Anjing Tetangga, Lia: Pemiliknya Kami Jumpai, Dimediasi, Malah Tak Terima...

Rumah ini hanya berjarak sekitar 10 rumah dari rumah MRA yang digigit pada Kamis (10/6/2021) sore, dan meninggal pada Minggu (13/6/2021) sore.

Kepala Lingkungan 21, M Sidik menjelaskan, rumah tersebut selama ini sering terlihat tidak ada aktivitas.

Dia tidak mengetahui pekerjaan pemilik rumah. Anjing yang menggigit korban, kata dia, biasanya diikat di dalam rumah. 

"Nah, ini kan pintu pagar ini biasanya ketutup. Pas pemiliknya pergi beli air, anjingnya keluar menggigit korban," katan Sidik bersama Lurah Mangga, Wandro Malau, saat ditemui di sekitar rumah pemilik anjing, Rabu.

Sidik menjelaskan, di rumah itu, selama ini ditinggali oleh pasangan suami istri dan dua anak yang masih berusia sekiar 7 - 8 tahun.

Walaupun sudah dua tahun tinggal di rumah sewa tersebut, pemilik rumah kurang bersosialisasi dengan warga sekitar.

"Kalau istrinya beru Sinulingga. Kalau suaminya, lupa aku namanya bang. Gimana, orang jarang bersosialisasi dia bang," katanya Sidik.

Lurah Mangga, Wandro Malau mengatakan, pada hari Minggu, personel Polsek Medan Tuntungan sudah membawa pemilik anjing sekaligus anjing yang menggigit korban ke kantor polisi.

"Kami karena sudah berurusan dengan kepolisian, kami menunggu dari kepolisian. Informasi yang kami dapat dari kepala lingkungan sudah di polres, pemilik dan anjingnya. Itu sejak hari Minggu," katanya. 

Diberitakan sebelumnya, MRA, bocah 10 tahun asal Medan meninggal dunia pada Minggu (13/6/2021) sore.

Korban meninggal setelah pada hari Kamis (10/6/2021) sore digigit anjing milik tetangganya.

Anjing itu menggigit paha bagian atas korban. Sebelum meninggal, korban mengalami demam, lupa ingatan, menjulurkan lidah, mengeluarkan air liur, mengeluarkan suara-suara aneh, tidak mau makan, badan lemas, dan kejang-kejang di lantai rumah. 

Korban sempat dibawa ke bidan di dekat rumah dan disuntik tetanus.

Keluarga korban sempat kesulitan mendapatkan vaksin anti rabies baik di rumah sakit hingga klinik dan apotek.

Korban baru mendapatkan vaksin anti rabies sebanyak dua dosis pada hari Sabtu (12/6/2021).

Menurut ibu kandung korban, Lias Pratiwi (42), vaksin yang disuntikkan tidak berpengaruh kepada korban. 

Pihak keluarga sempat mendatangi pemilik anjing. Namun, pemilik tidak menerima mereka dengan baik dan menantang untuk ke jalur hukum.

Karena mendapat respons yang kurang baik, pihaknya kemudian melaporkan kasus tersebut ke Polsek Medan Tuntungan pada Jumat (11/6/2021) dengan nomor pengaduan STTLP/54/VI/2021/SPKT/Sektor Medan Tuntungan. 

Pihak Polsek Medan Tuntungan menyebut kasus itu telah dilimpahkan Polres Medan.

Kompas.com dan sejumlah wartawan lainnya tengah menanti keterangan dari Polres Medan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com