Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Klaster Hajatan di Wonogiri, Akad Nikah Hanya Dilakukan di KUA

Kompas.com - 15/06/2021, 14:54 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri melarang warga menggelar resepsi pernikahan menyusul munculnya klaster hajatan dalam dua pekan terakhir.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan, bagi warga yang akan menikahkan anaknya hanya diperbolehkan menggelar akad nikah di kantor urusan agama (KUA) setempat.

Bila KUA tidak memiliki gedung nikah, kata Jekek, maka bisa dialihkan di masjid terdekat atau lokasi yang ditunjuk pihak kecamatan.

“Kalau ijab kabul di rumah, maka kerabatnya akan datang. Kondisi ini tentu akan berpotensi terjadi kerumunan yang rawan dengan penularan dan munculnya klaster baru Covid-19,” ujar Jekek sapaan akrab Joko Sutopo kepada Kompas.com, Selasa (15/6/2021).

Baca juga: 2 Warga Wonogiri Positif Covid-19 Sepulang dari Kudus, Tulari Belasan Orang

Selain itu, Pemkab Wonogiri juga menutup seluruh tempat wisata tanpa terkecuali sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Dikatakan Jekek, pelarangan tersebut menyusul meningkatnya kasus Covid-19 dari klaster hajatan dan perjalanan.

“Kami terbitkan surat edaran yang melarang tegas hajatan dan menutup tempat wisata agar tidak lagi terjadi lonjakan dari klaster-klaster baru covid-19 yang cukup mengkhawatirkan di Jawa Tengah,” ujar Jekek sapaan akrab Joko Sutopo kepada Kompas.com, Selasa (15/6/2021) siang.

Tutup Mulai Besok

Jekek juga menegaskan terhitung besok seluruh tempat wisata baik yang dikelola pemerintah maupun swasta wajib ditutup sampai batas waktu belum ditentukan.

“Tutup, mulai besok tempat wisata baik yang dikelola pemerintah maupun swasta termasuk di dalamnya wisata budaya, wisata religi, hingga wisata pancingan karena menimbulkan intensitas kerumunan tinggi,” kata Jekek.

Baca juga: Pasca-Lebaran, Muncul Klaster Hajatan dan Klaster Kantor di Wonogiri

Agar tak terpapar virus corona, Jekek meminta seluruh warga Kabupaten Wonogiri tidak nekat bepergian ke luar daerah dan berkunjung ke daerah zona merah.

Untuk itu, ia meminta seluruh kepala desa masif menyosialisasikan bahayanya Covid-19 yang sudah banyak menelan korban jiwa.

Nekat Gelar Hajatan Akan Dibubarkan

Bagi warga yang nekat menggelar hajatan, tegas Jekek, tim Satgas siap membubarkannya.

“Kami tidak akan menoleransi karena kami sudah cukup melakukan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat,” jelas Jekek.

Pihak Pemkab Wonogiri juga tidak akan memberikan pelayanan administrasi bagi warga yang masih nekat menggelar hajatan selama masa pelarangan berlangsung.

“Ini bagian upaya kami agar warga menaati dan disiplin menerapkan protokol kesehatan,” pungkas Jekek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com